Jumat, 15 Mei 2009

PERTANIAN

ARTIKEL 1


Bology Fertility (Microbiology)

soil is said fertile when has pregnancy and tall biology unity

table 1. maximum number and biomass (live weight) of soil organisms in a highly fertile grassland soil

kind of organism abundance

(no/m2) biomass

(g/m2)

bacteria 3 x 1014 300

fungi 400

protozoa 5 x 108 38

nematodes 107 12

earthworms and related forms 105 132

mites 2 x 105 3

springtails 5 x 104 5

other invertebrates (snails, millipedes, etc) 2 x 103 36

from: b. n. richards (1974) introduction to the soil ecosystem

organism (mikroorganisme) important soil in soil fertility because

1. play a part in energy cycle

2. play a part in cycle hara

3. play a part in soil aggregate formation

4. determine soil well-being (suppressive / conducive towards disease appearance especially contagious disease tanah-soil borne pathogen)

1. energy cycle

- principal energy source sun that is changed by plants passes photosynthesis process is organic ingredient

- several mikroorganisme can to do fotosinthesis (catch sun energy: algae)

- other energy source result oksidasi-reduksi inorganic mineral: s and fe

- energy in organic ingredient is maked use by organism/mikroorganisme

- organism dekomposer: milipede etc.

- mikroorganisme dekomposer: mushroom and bacteria

- mikroorganisme that grow at rhizosfer make use energy in eksudat root: bacteria azotobacter

2. cycle hara

mikroorganisme has character of vital importance in cycle hara because:

1. little the size so that has surface ratio: volume very big

==> make possible materials transfer (hara) from cell to the environment by lea

2. reproduction very fast (in minute count)

3. existence distribution very vast

cycle kinds hara important

a. nitrogen cycle

- pool n biggest on the air as gas n2

- n be available pass process fiksasi (also chemistry mikrobiologis)

(nitrogen fixer: rhizobium etc)

- n organic (in alive being network - form protein, sour amino and sour nukleat) be n inorganic pass mineralization process nh4+ (ammonium) == mo dekomposer

- nh4+ experience nitrifikasi by nitrosomonas, nitrosococcus and nitrosovibrio

- no2- be no3- by nitrobacter and nitrococcus

- no3- experience denitrifikasi be no2- by pseudomonas, bacillus and alcaligenes

- n inorganic can mengasimilasi by mikroorganisme == imobilisasi

b. sulphur cycle

- sulphur oxidation is sulphate by thiobacillus, arthrobacter and bacillus

2h2s + o2 2s + 2h2o

2s + 2h2o + 3o2 2so42- + 4h+

s2o32- + h2o + 2o2 2so42- + 2h+

- sulphate rediction is sulfide (s2-) by desulphovibrio desulphuricans

2so42- + 4h2 s2- + 4h2o

c. phosphorus cycle

- phosphorus at nature in the form of bound as ca-fosfat, fe- or al-fosfat, fitat or protein

- mikroorganisme (bacillus, pseudomonas, xanthomonas, aerobacter aerogenes) can dissolve p be available for plants

3. soil aggregate formation

- soil organism produces organic polymer (example humic and fulvic acids) clay particle that is micro aggregate

- formation mikroagregat be macro aggregate memediasi by organic ingredient and various kind micro and makroorganisme (bacteria, jamur-terutama mushroom vam, algae, worm, ant, insect etc. ).

4. soil well-being

- soil suppressive towards patogen contagious soil usually has total mikroorganisme larger ones from soil kondusif

- nutrition competition

- amoeba consumes mushroom

- population pseudomonas spp (antagonistic bakteria) or trichoderma tall

soil fungi trichoderma

fort collins (condusive)(clay loam) 2 x 103 1 x 102

colombia (suppressive)(organic) 1 x 108 8 x 105

soil fertility evaluation

soil fertility evaluation is process yg mendiagnosis troubleshoot unsure hara and apply suggestion dlm fertilizing matter.

process mendiagnosis msl element hara tnm and decide fertilizer suggestion at wil tropical based pd approach yg differ pd stage kecanggihan yg differ

soil fertility evaluation program dpt mempilahkan be: uji-tanah, plants analysis, omission element at home glass, test tries simple fertilizer

1. based on in uji-tanah

- one of [the] approach yg popular

- developed by international soil fertility evaluation and improvement program, isfeip.

- soil fertility especially bersangkut dg unsure hara tnm and kead soil

- evaluation concerns tk availability kesetimbangan hara in soil, belong manner yg correct to estimate entire that factors (uji-tanah, analysis tnm, sigi soil, kead climate)

- repair covers penamb product fertilizer, limestone, nature fertilizer, and addition other pd soil dlm jml, time manner ttt, shg dpt give environment hara yg optimum for get hsl harvest

- evaluation program soil repair adl khas-tempat special conditon.

- information use yg wise include pertimb thd bbrp factor yg influence prod, tng work, economy ecology

- only uji-tanah is not assumed sbg manner approaches yg satisfy

- value yg got dlm soil analysis adl empirical number yg only means when mengorelasikan dg result conception

- follow fitts (1974) involve:

a. example taking (soil and plants), ct hrs benar2 represent palm, krn only tested sepermilyar

b. laboratory analysis (soil and plants), necessary method yg appropriate and true

c. connection between analysis and result conception, at home glass test tries field

d. interpretation and suggestion, based on result

e. make use information

f. watchfulness

2. based on plants analysis

- bloom at region without system uji-tanah effective

- for annual plants and long-range

- the profit: enclose influence peubah soil, plants, climate management

- merup element availability latest size hara

- the loss: late to repair condition hara without unprofitable result

- aim:

a. to identified problem keharaan and decide the repair total passes dangerous level determination

b. count element absorption value hara sbg key for fertilizer use

c. observe element hara tnm annual

3. based on element monitoring hara that

- msk plant tnm indicator at dlm glasshouse or at napkin pd soil yg given fertilizer scr omission element

- mnrt chaminade (1972), information yg got adl:

a. element hara kahat

b. relative importance kekahatan that

c. level yg show kurasnya dismemberment/hewing consequence fertility

4. test tries fertilizer scr simple at farmer arable land

- mengembangakan by food and agricultural organization (fao)

- aim for introduce fertilizer sbg tool for raise hsl harvest at tropical

- override keaneka ragaman local soil

- can not be made suggestion khas-tempat

5. connection between soil fertility and soil classification

- fertilizer use suggestion khas-tempat

- soil character difference merup one of [the] the root cause for specification follows place

- soil fertility evaluation program hrs berhub tight dg program penyigian and soil classification

ARTIKEL 2

Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu

Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara, tanah, dan air. Di sisi lain, Pertanian organik meningkatkan kesehatan dan produktivitas di antara flora, fauna dan manusia. Penggunaan masukan di luar pertanian yang menyebabkan degradasi sumber daya alam tidak dapat dikategorikan sebagai pertanian organik. Sebailknya, sistem pertanian yang tidak menggunakan masukan dari luar, namun mengikuti aturan pertanian organik dapat masuk dalam kelompok pertanian organik, meskipun agro-ekosistemnya tidak mendapat sertifikasi organik.

ARTIKEL 3

Kompos Organik Sampah Halaman

Cara Pembuatan Kompos
Langkah Pertama :
Sampah daun atau rumput langilang yang masih hiju minimal, satu karung + sampah kering dari daun-daun dan rumput kering yang berguguran sampah
Langkah kedua :
Kedua Sampah tersebut disatukan sampe merata setelah itu baru disemprot dengan air sampe basah.
Langkah ketiga :
Untuk proses pengkomposan sediakan Obat R1m, (obat tersebut didapat pada toko pertanian), tetes tebu, ragi tape, dan segelas gula merah yang telah larut dalam air minimal satugelas.
Langkah berikutnya satu sendok obat R1m di tampah air satu gelas di tuangkan pada dua sampah tersebut dan baru dikasih ragi tape dan segelas gula merah bersaman di tuangkan kepada kedua sampah tersebut.
Langkah ke emapt baru dimasukan pada tempat yang telah disediakan seperti tempat penampung sampah

ARTIKEL 4

Kompos Dari Tanah Kembali Ke Tanah


Catatan: Bahan ini digunakan untuk menjelaskan kompos pada petani, pekebun, atau masyarakat awam. Dibuat dengan bahasa yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami oleh petani. Semoga bermanfaat.

Apa itu kompos?
Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.

Apa manfaat kompos?
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.

Apa saja yang bisa dibuat kompos?
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan.
Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.

Mengapa harus dikomposkan terlebih dahulu?
Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organik yang masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak dapat diserap haranya oleh tanaman. Kompos yang ‘setengah matang’ juga tidak baik untuk tanaman. Bahan organik harus dikomposkan sampai ‘matang’ agar bisa diserap haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari tanah, oleh karena itu harus dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi.

Bagaimana cara membuat kompos yang cepat, mudah, dan murah?
Membuat kompos sangat mudah.
Secara alami bahan organik akan mengalami pelapukan menjadi kompos, tetapi waktunya lama antara setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan kondisinya. Agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan tambahan.
Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau inokulum atau biang kompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras, sebaiknya dicacah terlebih dahulu. Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat.
Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan. Akan tetapi kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.
Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini bertujuan untuk melindungi bahan/jasad renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan suhu.
Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos matang. Lama waktu yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan yang dikomposkan. Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu yang singkat, 2 – 3 minggu. Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4 – 6 minggu. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.

Bagaimana cara penggunaan kompos?
Kompos yang sudah matang dapat langsung digunakan untuk tanaman. Tidak ada batasan baku berapa dosis kompos yang diberikan untuk tanaman. Secara umum lebih banyak kompos memberikan hasil yang lebih baik. Tetapi jika kompos akan digunakan untuk pembibitan atau untuk tanaman di dalam pot/polybag, kompos harus dicampur tanah dengan perbandingan satu bagian kompos : tiga bagian tanah.
Kompos dapat diberikan sebagai satu-satunya sumber hara tambahan atau lebih dikenal dengan istilah pertanian organik. Kompos yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang cukup, agar tanaman dapat tumbuh lebih baik. Kompos juga bisa diberikan bersama-sama dengan pupuk kimia buatan. Pupuk kimia dapat dikurangi sebagian dan digantikan dengan penambahan kompos.
Kompos dapat diberikan ke tanaman apa saja, mulai dari tanaman pertanian, holtikultura, perkebunan, tanaman hias, buah-buahan, sayuran, dan kehutanan. Misalnya untuk tanaman: padi sawah, padi gogo, jagung, ketela pohon, kacang, kol, kentang, karet, kopi, sawit, kakao, tebu, aglonema, gelombang cinta, mangga, akasia, dan lain-lain.
link: http://isroi.wordpress.com/2008/11/15/kompos-dari-tanah-kembali-ke-tanah/#more-1140

Kompos Jerami

Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Tanah menemukan bahwa kandungan bahan organik di sebagian besar sawah di P Jawa menurun hingga 1% saja. Padahal kandungan bahan organik yang ideal adalah sekitar 5%. Kondisi miskin bahan organik ini menimbulkan banyak masalah, antara lain: efisiensi pupuk yang rendah, aktivitas mikroba tanah yang rendah, dan struktur tanah yang kurang baik. Akibatnya produksi padi cenderung turun dan kebutuhan pupuk terus meningkat. Solusi mengatasi permasalah ini adalah dengan menambahkan bahan organik/kompos ke lahan-lahan sawah. Kompos harus ditambahkan dalam jumlah yang cukup hingga kandungan bahan organik kembali ideal seperti semula.

ARTIKEL 5

Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia

Banyak orang yang sering salah presepsi dalam menggunakan pupuk kimia, pupuk hayati dan pupuk organik. Pupuk organik dan pupuk hayati seringkali disamakan dengan pupuk kimia. Padahal pupuk-pupuk ini sebenarnya berbeda sama sekali. selanjutnya di link: http://isroi.wordpress.com/2008/02/26/pupuk-organik-pupuk-hayati-dan-pupuk-kimia/

Membuat pupuk Effective Microorganisme atau EM

Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.

Beriikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM :

Pembuatan bakteri penghancur (EM).

Bahan-bahan :

* Susu sapi atau susu kambing murni.
* Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus.
* Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.

Alat-alat yang diperlukan :

Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.

Cara pembuatan :

* Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati.
* Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.
* Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.
* Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.
* Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket.

Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri. Link: http://petanidesa.wordpress.com/2007/02/03/cara-membuat-effective-microorganism-em/

Cara Pembiakan Bakteri

Untuk menghemat biaya, bibit bakteri EM4 yang dibeli di toko atau koperasi Saprotan dapat dikembangbiakkan sendiri, sehingga kebutuhan pupuk organik untuk luas lahan yang ada dapat dipenuhi. Adapun prosedur pembiakan bakteri EM4 adalah sebagai berikut:

Bahan dan Komposisi:

1 liter bakteri
3 kg bekatul (minimal)
¼ kg gula merah/gula pasir/tetes tebu (pilih salah satu)
¼ kg terasi
5 liter air
Alat dan Sarana:

Ember
Pengaduk
Panci pemasak air
Botol penyimpan
Saringan (dari kain atau kawat kasa)
Cara Pembiakan:

Panaskan 5 liter air sampai mendidih.
Masukkan terasi, bekatul dan tetes tebu/gula (jika memakai gula merah harus dihancurkan dulu), lalu aduk hingga rata.
Setelah campuran rata, dinginkan sampai betul-betul dingin! (karena kalau tidak betul-betul dingin, adonan justru dapat membunuh bakteri yang akan dibiakkan).
Masukkan bakteri dan aduk sampai rata. Kemudian ditutup rapat selama 2 hari.
Pada hari ketiga dan selanjutnya tutup jangan terlalu rapat dan diaduk setiap hari kurang lebih 10 menit.
Setelah 3-4 hari bakteri sudah dapat diambil dengan disaring, kemudian disimpan dalam botol yang terbuka atau ditutup jangan terlalu rapat (agar bakteri tetap mendapatkan oksigend ari udara).
Selanjutnya, botol-botol bakteri tersebut siap digunakan untuk membuat kompos, pupuk cair maupun pupuk hijau dengan komposisi campuran seperti yang akan diuraikan dibawah ini.
Catatan: Ampas hasil saringan dapat untuk membiakkan lagi dengan menyiapkan air kurang lebih 1 liter dan menambahkan air matang dingin dan gula saja.
Link: http://petanidesa.wordpress.com/2007/02/03/cara-pembiakan-bakteri/

Cara Membuat Pupuk Cair Organik

Bahan dan Alat:

1 liter bakteri
5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya)
0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya
1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air
30 kg kotoran hewan
Air secukupnya
Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat
Cara Pembuatan:

Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam ember.
Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember.
Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup rapat.
Setelah 8-10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka.
Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan.
Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10 hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian seterusnya.
Kegunaan:

Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari.
Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung sebagai pupuk tidak dianjurkan.
Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan bakteri lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida lainnya seperti tembakau.
Link: http://petanidesa.wordpress.com/2007/02/03/cara-membuat-pupuk-cair-organik/

Cara Membuat Pupuk Hijau Organik

Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah yang diproses dengan bantuan bakteri.

Bahan dan Komposisi:

200 kg hijau daun atau sampah dapur.
10 kg dedak halus.
¼ kg gula pasir/gula merah.
¼ liter bakteri.
200 liter air atau secukupnya.
Cara Pembuatan:

Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.
Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun.
Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.
Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata.
Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat.
Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.

ARTIKEL 6

Pertanian Organik Dan Revitalisasi Pertanian

Oleh : Menteri Pertanian, Dr. Ir. Anton Apriantono
(Pidato Pada Workshop dan Kongres II Maporina dengan tema yang cukup menantang yaitu: Menghantarkan Indonesia Menjadi Produsen Organik Terkemuka)

Pertemuan ini menurut saya sangat penting dan strategis dalam rangka menjawab tantangan globalisasi dan trend permintaan konsumen maupun pasar dunia yang berkembang saat ini yang mulai sangat peduli terhadap produk-produk yang bebas residu kimia, ramah lingkungan dan menyehatkan seperti produk pertanian organik. Tentu saja hal ini juga penting dalam rangka pengembangan pertanian organik di Indonesia di masa mendatang sehingga Indonesia mampu menjadi produsen organik terkemuka di dunia. Hal ini dapat dimengerti mengingat potensi Indonesia yang sangat kaya akan plasma nutfah dan sebagian besar lahan pertaniannya, khususnya yang di luar jawa, masih bersifat “virgin” sehingga otomatis produk yang dihasilkannya secara given telah merupakan pangan organik. Topik yang dibahas dalam workshop ini juga sangat sejalan dengan Visi Pembangunan Pertanian Tahun 2005 -2009, yaitu terwujudnya pertanian tangguh untuk pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah, dan daya saing produk pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani.Secara pribadi maupun kelembagaan, saya sangat mendukung terus dikembangkannya pertanian organik di Indonesia dan berbagai upaya yang telah dan akan diprogramkan oleh Masyarakat Pertanian Organik; yang walaupun dalam usia nya yang relatif masih muda telah mampu mencoba bertindak nyata dalam upaya mempopulerkan dan mengangkat citra produk pertanian organik Indonesia dalam rangka mendukung terwujudnya ketahanan pangan yang tangguh . Workshop dan kongres ini juga merupakan upaya nyata menghimpun berbagai sumberdaya dan kekuatan untuk merevitalisasi pertanian sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional dalam bentuk yang riil dan tidak sebatas konsep nyata.Pada beberapa kesempatan, saya sudah menjelaskan bahwa pembangunan pertanian dihadapkan pada sejumlah kendala dan masalah yang harus segera dipecahkan, yaitu antara lain:1) keterbatasan dan penurunan kapasitas sumberdaya pertanian, 2) lemahnya sistem alih teknologi dan kurang tepatnya sasaran, 3) terbatasnya akses terhadap layanan usaha terutama permodalan, 4) panjangnya rantai tataniaga dan belum adilnya sistem pemasaran, 5) rendahnya kualitas, mentalitas, dan keterampilan sumberdaya petani, 6) lemahnya kelembagaan dan posisi tawar petani, 7) lemahnya koordinasi antar lembaga terkait dan birokrasi, dan 8) belum berpihaknya kebijakan ekonomi makro kepada petani. Namun, terlepas dari kendala dan masalah di atas, sektor pertanian tetap menjadi tumpuan harapan tidak hanya dalam upaya menjaga ketahanan pangan, tetapi juga dalam penyediaan kesempatan kerja, sumber pendapatan, penyumbang devisa dan pertumbuhan ekonomi nasional. Devisa dari sektor pertanian dan usaha lain berbasis pertanian diharapkan meningkat dari sekitar 7,8 milyar US$ saat ini menjadi 12 milyar US$ tahun 2009. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kabinet Indonesia Bersatu telah menetapkan bahwa Revitalisasi Pertanian merupakan salah satu prioritas pembangunan ekonomi nasional. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka upaya yang diprakarsai oleh Maporina menjadi sangatlah penting dalam rangka mempercepat pencapaian target di atas.Sejalan dengan ruh dan visi pembangunan pertanian sebagaimana dikemukakan di atas, diantara beberapa misi Departemen Pertanian adalah mendorong terwujudnya pertanian yang tangguh, berdaya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, dan mendorong peningkatan kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional, melalui peningkatan PDB, ekspor, penciptaan lapangan kerja, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat; serta memperjuangkan kepentingan dan perlindungan terhadap petani dan pertanian Indonesia dalam sistem perdagangan Internasional. Misi yang ingin dicapai tersebut sesungguhnya sangat sesuai dengan misi dari pertanian organik seperti yang ditekankan oleh International Federation of Organik Agriculture Movement (IFOAM) maupun Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO). Codex menegaskan bahwa pertanian organik merupakan sistem manajemen produksi yang holistik yang mendukung dan meningkatkan kesehatan ekosistem, termasuk siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Sedangkan IFOAM menjelaskan bahwa pertanian organik merupakan suatu pendekatan sistem yang utuh berdasarkan satu perangkat proses yang menghasilkan ekosistem yang berkelanjutan (sustainable), pangan yang aman, gizi yang baik, kesejahteraan hewan dan keadilan sosial. Dengan demikian, pertanian organik lebih dari sekedar sistem produksi yang memasukkan atau mengeluarkan input tertentu, namun juga merupakan satu filosofi dengan tujuan.mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas dari komunitas yang saling berketergantungan dari kehidupan tanah, tanaman, hewan dan orang.

Fokus kegiatan dari Departemen Pertanian adalah bagaimana meningkatkan pendapatan petani sehingga perlu didorong pengembangan komodiats bernilai tinggi (hortikultura, perkebunan, peternakan) dan peningkatan nilai tambah melalui pengolahan hasil. Untuk mencapai hal tersebut tentunya tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada Departemen Pertanian saja atau kepada pemerintah saja. Keterlibatan dan kerjasama dari semua stakeholders yang terlibat dalam pembangunan pertanian, yaitu masyarakat, sektor swasta, LSM, akademisi, legislatif, media massa, organisasi profesi seperti MAPORINA, serta sektor yang terkait dengan pembangunan pertanian sangatlah penting dan perlu terus digalang. Karenanya pengembangan pangan organik merupakan salah satu langkah konkrit untuk menggapai visi dan misi kita yang pada ujungnya kita harapkan dapat membuat petani kita lebih makmur, sejahtera dan sekaligus menjadikan pertanian sebagai sektor usaha yang menarik khususnya untuk para generasi muda kita yang saat ini cenderung semakin menurun minatnya untuk terjun di bidang pertanian.Agar sektor pertanian mampu menjadi tulang punggung perekonomian bangsa sebagaimana dimaksudkan dalam Revitalisasi Pertanian, maka produk pertanian kita harus mampu bersaing dan memberikan nilai positif yang dapat dirasakan oleh konsumen. Produk pertanian kita tidak mungkin mampu bersaing bila sistem pertanian kita tidak mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dan aman sesuai dengan tuntutan konsumen saat ini. Pada era pasar bebas ini produk kita semakin dituntut untuk mampu bersaing bukan hanya di pasar internasional namun juga di pasar domestik. Hal ini terkait dengan semakin membanjirnya produk-produk pertanian dari negara lain ke negara kita, sementara produk kita semakin susah masuk ke negara lain terkait semakin ketatnya persyaratan yang ditetapkan negara tempat tujuan ekspor. Hal ini merupakan implikasi yang wajar dari diratifikasinya perjanjian WTO mengenai SPS dan TBT. Tantangan bagi produk pertanian untuk mampu bersaing di era global semakin berat karena berbagai kendala yang telah disebutkan di atas. Karena itu perlu ada terobosan-terobosan untuk mampu mengatasi hal tersebut sekaligus menjadikan kedua perjanjian WTO tersebut menjadi peluang bagi majunya sektor pertanian kita. Pertanian organik merupakan salah satu alternatif yang kita harapkan akan terus dan terus bertambah kontribusinya terhadap PDB kita. Kita tahu di negara lain, khususnya di negara-negara Eropa, Amerika Latin, dan Ameriak Serikat pertanian organik merupakan sektor pangan yang paling cepat pertumbuhannya. Laju pertumbuhan penjualan pangan organik berkisar dari 20-25% pertahun selama dekade terakhir ini.Sama-sama disadari bahwa untuk untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan petani dan meningkatkan daya saing produk pertanian kita ada beberapa hal yang harus digali dan diupayakan seperti: 1) Dukungan sarana modal dan transportasi yang memadai; 2) Bantuan teknis dan pemasaran, 3) Peningkatan SDM Pertanian dan Pembinaan yang terus menerus kepada petani dan 4) Adanya sistem pengawasan mutu dan keamanan pangan produk pertanian sehingga mampu menghambat masuknya produk luar yang tidak bermutu dan sekaligus mendorong peningkatan ekspor produk pertanian kita. Dalam rencana kerja departemen pertanian tahun 2005, peningkatan mutu dan keamanan pangan merupakan salah satu kegiatan pokok dari program peningkatan ketahanan pangan.Pemerintah pmenyadari bahwa pertanian organik merupakan satu pilihan dalam produksi pertanian yang memungkinkan usaha kecil Indonesia menjaga ketahanan pangan rumah tangga dan penghasilan yang cukup sambil meregenerasi tanah, memperoleh kembali keanekaragaman hayati, dan menyediakan pangan bermutu bagi masyarakat loka.. Kentungan-keuntungan dari pangan organik tersebut telah ditunjukkan oleh sistem pertanian organik yang beragam dan terntegrasi yang secara ekonomi layak., ramah lingkungan, dan meningkatkan budaya masyarakat. Skenario ini tampaknya hampir tidak realistis bagi orang yang tidak mempunyai pemahaman yang cukup tentang tujuan tujuan lingkungan, ekonomi dan sosial dari pertanian organik. . Tujuan-tujuan tersebut sangat relevant dengan masayarakt pedesaan Indonesia, dimana kemiskinan merupakan menyebab utama dari ketidaktahanan pangan yang kronis dan stress lingkungan yang tidak berkurang seperti degradasi tanah, susut tanah, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi tanah/air.

Sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan keamanan pangan, isu perlindungan lingkungan, isu pemberdayaan petani, pemerintah bersama stakeholder lainnya termasuk MAPORINA harus melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan dan mengembangkan pertanian organik. Petani dan dan produsen makanan ke depan perlu didorong untuk sedikiti demi sedikit menerapakn sistem pertanian ini. Hal ini penting mengingat Indoensia menguasai lebihd ari 20% lahan pertanian tropis dengan plasma nutfahnya yangs angat beragam. Ke depan, kebijakan pemerintah mungkin perlu ditinjau kembali agar perhatian terhadap pertanian organik lebih dapat ditingkatkan. Terlebih lebih dengan terjadinya krisis pasokan gas bagi beberapa industri pupuk, perlu ada alternatif pengganti agar petani tidak kekurangan input produksi yang sangat vital ini. Dengan penerapkan pertanian organik tentu saja ketergantungan petani kita akan pupuk kimia dapat dikurangi. Sehubungan dengan banyaknya manfaat dan dampak yangd apat dirasakan dari penerapan sistem pertanian organik tersebut, Departemen Pertanian sejak tahun 2000 telah memberikan perhatian yang serius terhadap pengembangan pertanian organik di Indonesia. Bahkan pada saat itu dicanangkan untuk mencapai Go Organik 2010. Selanjutnya untuk mencapai Go Organik 2010 tersebut berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan. Diantaranya adalah dengan dibentuknya Otoritas Kompeten Pertanian Organik melalui SK Menteri Pertanian Nomor: 432/Kpts/OT.130/9/2003 dan Pembentukan Task Force Organik. Berbagai pelatihan fasilitator dan inspektor organik, seminar dan workshop untuk mensosialisasikan pertanian organik kepada masyarakat dan stakeholder telah dilakukan bekerjasama dengan berbagai lembaga yang telah bergerak di bidang pertanian organik saat itu. Bahkan kita telah berhasil mengajukan SNI Pertanian Organik yang alhamdulillah telah dikonsensuskan dan disahkan oleh BSN yaitu SNI 01-6729-2002. Memang, diakui dengan adanya restrukturisasi di Departemen Pertanian, sepertinya ada kebingungan dan kekhawatiran mengenai bagaimana arah kebijakan pemerintah (Departemen Pertanian) mengenai pengembangan dan pembinaan pertanian organik ke depan. InsyaAllah, sesuai dengan semangat revitalisasi pertanian, sesuai dengan misi dan visi departemen pertanian, pertanian organik akan terus kita dukung dan mudah-mudahan ke depan bisa dipikirkan adanya kebijakan khusus untuk pertanian organik ini misalnya adanya subsidi untuk pupuk organik dan pestisida hayati sehingga ketersediaan input yang memenuhi persyaratan pertanian organik bisa tercukupi. Dukungan pemerintah terhadap pertanian organik juga sejalan dengan upaya lainnya yang telah dan sedang dijalankan oleh Depatan yaitu program peningkatan mutu dan keamanan produk pertanian Indonesia sehingga mempunyai daya saing yang tinggi yang dikenal dengan SiSakti atau Sistem Sertifikasi Pertanian Indonesia yang pencanangannya telah saya laksanakan dalam bentuk Gerakan Kampanye Sadar Pangan Bermutu pada tanggal 30 November 2004. Tentu saja dengan adanya MAPORINA dengan struktur kepengurusannya yang sangat kuat, program pertanian organik di Indonesia menjadi lebih kuat dan bisa lebih cepat mengejar ketertinggalan dari negara lain yang telah lebih dulu maju dalam sistem pertanian ini. Agar Go Organik 2010 bisa benar-benar terealisir dan Indonesia bisa menjadi produsen organik terkemuka , banyak hal yag harus kita siapkan dan mantapkan yang saya harap dalam workshop dan kongres ini bisa diformulasikan. Saya juga mungkin akan mengusulkan agar PP 28/2004 bisa direvisi agar Sistem Pertanian Organik bisa masuk dan diatur dalam PP tersebutMelalui workshop ini, pula saya menyarankan agar Maporina tidak terjebak pada pengertian pertanian organik yang sempit semisal hanya berkutat pada pupuk organik, buah dan sayuran organik. Namun juga perlu dikaji kemungkinan pengembangan pertanian organik untuk jenis usaha tani lainnya semisal produk perkebunan organik (kelapa, vanilla, virgin oil, sawit), ternak organik, unggas dan puyuh organik, susu organik, madu organik, sutera organik, kecambah organik termasuk produk olahan organik yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen akan produk organik.Untuk meningkatkan kepercayaan pasar, program sertifikasi dan pembinaannya perlu terus ditingkatkan sehingga program sertifikasi organik Indonesia diakui dunia dan para petani kita tidak perlu membayar mahal biaya sertifikasi. Pelatihan Internal Control System (ICS) perlu diperluas sehingga lebih banyak lagi kelompok tani yang tersentuh oleh program ini. Departemen pertanian melalui dirjen teknis yang ada siap membantu memfasilitasi pelatihan-pelatihan ICS kepada para petani kita. InsyaAllah dengan adanya revitalisai penyuluhan pertanian, nantinya para penyuluh juga akan dibekali dengan materi dan keterampilan sistem pertanian organik sehingga bila petani ingin beralih usaha ke pertanian organik mereka tidak perlu kesulitan. Peran LSM yang selama ini banyak membantu petani tentu harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Kami dari pihak pemerintah memberikan penghargaan atas peran sertanya membangun dan mensejahterakan petani kita. Kita sadari bahwa keberhasilan program pertanian menjadi sia-sia kalau kesejahteraan petani tidak ada peningkatan.

ARTIKEL 7

Fertilizer Bokashi Versus Compost

before mengenalnya chemistry fertilizer use by farmer, compost in advance popular. along with compost technology development even also pulled over. agro product result request quantity demands farmer cultivates quicker tune. farmer doesn't want again use compost as the plants fertilizer. besides long application result appearance in also because more the difficulter get organic ingredient.

compost is organic fertilizer that has many keunggula membanding chemistry fertilizer. after menemukannya technology em also berbahan organic so perfect organic fertilizer pregnancy bokashi. although same use organic ingredient upon which base organic fertilizer maker. but bokashi superiorer membangdingkan with compost. because bokashi cultivated by using technology em while compost not.

when do we see comparison between bokashi and compost, pregnancy hara in bokashi higher, process period in quicker plants, influence towards perfect soil, that energy and population mikroorganisme in soil perfecter membanding compost. superiority caused because besides use organic ingredient, also there mixture molasse (demerara sugarcane)/solution drop and pregnancy mikroorganisme in em4 complete.

in maker bokashi, can be done according to aerob also anaerob. ingredient that used same, that is molasse(tetes sugarcane), em4 and organic ingredient (straw, rice husk and soft bran). different in course of the fermentation. bokashi anaerob after batter (organic ingredient is poured solution em+molasse+air until water pregnancy 40%) is mixed flat then putted into to into plastic drum or sack or plastic pocket. hush during 7 days and at day ke-8 batter ready menebarkan. bokashi ready worn when kissed aroma tape. bokashi this is ideal is used up to 6 when does stored in a condition good.

bokashi aerob after batter is mixed flat then spreaded on dry tile and closed with tarpaulin or gunny sack. can also be putted into to hush during 4-7 day but every day stirred so that temperature doesn't exceed 40°c. bokashi ready worn if kissed smell aroma tape. bokashi this can be made with diverse the organic ingredient composition. like bokashi stable fertilizer, bokashi straw, bokashi husk charcoal, bokashi super and bokashi express. principal basic commodity uses em4, molasse, stable fertilizer, rice husk and bran.

ARTIKEL 8

Membuat Kompos Skala Rumah Tangga

Salah satu dari pola hidup hijau yang dapat kita laksanakan adalah mengelola sampah organic rumah tangga, dengan membuatnya menjadi kompos.

Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organic organic.
Pembuatannya tidak terlalu rumit, tidak memerlukan tempat luas dan tidak memerlukan banyak peralatan dan biaya. Hanya memerlukan persiapan pendahuluan, sesudah itu kalau sudah rutin, tidak merepotkan bahkan selain mengurangi masalah pembuangan sampah, kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.

Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan tumbuhan akan tersedia. Mikroba yang ada dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan menjadi lebih gembur. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan tumbuh lebih baik. Hasilnya bunga-bunga berkembang, halaman menjadi asri dan teduh. Hawa menjadi segar karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan.

Bagaimana Kompos Terjadi

Sampah organic secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur.
Proses peruraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban. Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos, dalam 4 – 6 minggu sudah jadi. Apabila sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam proses pengomposan akan timbul panas krn aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan organic dan merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45-65C.Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari.

Peralatan

Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar makan ) dan di depan dapur disediakan 2 tempat sampah yang berbeda warna untuk sampah organic dan sampah non-organic. Diperlukan bak plastic atau drum bekas untuk pembuatan kompos. Di bagian dasarnya diberi beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu. Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh kena air hujan, harus di bawah atap.

Cara Pengomposan

- Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat.
- Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .
- Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk.
- Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi.
- Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator.

Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, ialah makanan cukup (bahan organic), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas.
Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian.

Penutup

Apabila setiap rumah tangga melakukan pemilahan sampahnya: yang organic dijadikan kompos, yang non-organik disedekahkan kepada pemulung, maka pemerintah tinggal mengelola sisanya yang 10% saja,yang tidak dapat didaur ulang. Alangkah senangnya pemulung, kalau penghuni rumah sudah memilah sampahnya, sehingga mereka tinggal mengambil kertas, plastic dsb. yang tidak dikotori sisa makanan, tanpa mengobrak-abrik bak sampah (maaf) berebutan dengan anjing dan kucing. Jam kerjanya akan lebih pendek, uang yang diperoleh akan lebih banyak.
Pembuatan kompos ini dapat pula dilakukan secara kolektif, apabila keadaan tidak memungkinkan. Misalnya perumahan padat penduduk, atau apartemen. Pengelolaannya dapat diserahkan kepada RW atau pihak swasta. Namun masing-masing rumah tangga tetap harus melakukan pemilahan sampahnya. Sehingga tidak perlu lagi ada TPA yang memerlukan tanah luas dan menimbulkan masalah pencemaran, bahaya longsor, pendangkalan sungai, penyakit dsb.

ARTIKEL 9

Em Mobile Stronger

product em that go around at market majority shaped em original. can not direct be applied in media. because pregnancy mikroorganisme in em original will sleep so that will not give real influence. all the same with strew bew chicken dirt out to plants. all want process so that get result maximal.

em original necessary melted to be em mobile. because em mobile higher the activity than em original. really, from power aspect saves em original longer from in em mobile, that is can to survive up to five year. but a month after maker em mobile, drastic the activity decreaseds. use recommendation em mobile only one month and activity mikroorganisme highest on ke-10 until day ke-17 pasca melted.

mobile solution maker with mixes em original with molasse (sugarcane drop) and water. water that suited for make em mobile well water, water frees from chemistry residue, water frees from pncemaran and clean water. molasse that used must be cleaned from dirt, and chosen from sugar mill have a certain quality. more newer molasses, em mobile that produced more gooder, one year since taked from factory. when does difficult get molasse, also can be used demerara or sand sugar that melted.

em original mixed with molasse and water then putted into into container and closed meeting, let 5-10 day in a state of airtight. container must be closed meeting and prevented from direct sunshine. enclosing container is opened on to five to take outside gas so that doesn't explode.

after 5-10 day then em mobile can be used when be kissed sweet sour smell. ph em mobile so 3,7 or less, ideally 3,5. container good to keep em mobile plastic tank or tank stainless stell, clean tank and tank that can defend condition anaerob. don't use former oil place or chemicals place, dirty or rusty metal tank. em mobile that produced may not be multiplied.

ARTIKEL 10

Gejala Kekurangan Unsur Hara bagi Tanaman

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda.
Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-daunnya.
Bila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka tanda-tanda kekurangan unsur hara terlihat sebagai berikut:
1. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas
2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang
3. Kekurangan unsur hara Kalium (K)
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b. Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah
c. Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.
d. Bulir dan Malai
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.
4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
a. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
b. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk
d. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
5. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan
b. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
6. Kekurangan unsur hara Belerang (S)
a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya
b. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow Disease”
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
e. Jumlah anakan terbatas.
7. Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.

8. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:
a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang
c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula
b. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka
c. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
d. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
11. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
a. Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
b. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.
12. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.
a. Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati
b. Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat
c. Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali
d. Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada umbi
e. Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam
d. Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
13. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.

ARTIKEL 11

Make Compost in Pot

after a few moments ago display posting compost maker with sack method and basket takakura, posting this will discuss different method. the easy, this manner is called method pot.

in principle compost maker with method pot resemble with method compost other. permanent the process involves activity mikroorganisme according to aerobik that make use organic solid waste as energy source.

as according to the name, this manner wants pot. pot that worn at least berdiameter 25 cm. pota can made from plastical stuff or even also gerabah. important, in part base pot found puncture yangbberfungsi as draught place. if pot doesn't has hole, so hole maker must be made self use drill or tool other.

tool and ingredient that wanted, among others:

a) pot, base it given puncture.

b) gravel

c) sand

d) lime

e) organic rubbish that mempilah, cleaned and mencacah.

f) soil

g) little hoe

working manner:

a) insert gravel ± 4 cm into pot.

b) insert sand ± 3 cm sand above gravel.

c) insert soil 5 cm.

d) insert organic rubbish, don't too thick.

e) cover with lime and livestock dirt if there.

f) enclosing on it with soil again.

easy kan? if we like to add rubbish again live to put mengatasnya and repeat step c until f. rubbish increasing can be done until pot full. don't forget, during compost process go on the soil must be watched over so that permanent the humidity. may not too dry or wet and stirred several times.

Minggu, 10 Mei 2009

PERTANIAN ORGANIK

ARTIKEL 1
Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara, tanah, dan air. Di sisi lain, Pertanian organik meningkatkan kesehatan dan produktivitas di antara flora, fauna dan manusia. Penggunaan masukan di luar pertanian yang menyebabkan degradasi sumber daya alam tidak dapat dikategorikan sebagai pertanian organik. Sebailknya, sistem pertanian yang tidak menggunakan masukan dari luar, namun mengikuti aturan pertanian organik dapat masuk dalam kelompok pertanian organik, meskipun agro-ekosistemnya tidak mendapat sertifikasi organik.
ARTIKEL 2

Pertanian organik

From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia

Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi, cari
Agriculture Pertanian
General Lain-lain

Agribusiness · Agriculture Agribisnis Pertanian
Agricultural science · Agronomy Ilmu pertanian Agronomi
Animal husbandry Peternakan
Extensive farming Usaha tani ekstensif
Factory farming · Free range Pabrik pertanian Gratis rentang
Industrial agriculture Industri pertanian
Intensive farming Pertanian intensif
Organic farming · Permaculture Pertanian organik Permaculture
Sustainable agriculture Pertanian berkelanjutan
Urban agriculture Pertanian perkotaan

History Sejarah

History of agriculture Sejarah pertanian
Neolithic Revolution Berkenaan dgn jaman batu baru Revolusi
Muslim Agricultural Revolution Revolusi Pertanian Muslim
British Agricultural Revolution British Revolusi Pertanian
Green Revolution Revolusi Hijau

Particular Tertentu

Aquaculture · Dairy farming Budidaya pertanian Produk Susu
Grazing · Hydroponics · IMTA Grazing Hydroponics IMTA
Intensive pig farming · Lumber Peternakan babi intensif kayu
Maize · Orchard Jagung Orchard
Poultry farming · Ranching · Rice Peternakan unggas Ranching Beras
Sheep husbandry · Soybean Ternak domba Kedelai
System of Rice Intensification Sistem Intensifikasi Padi
Wheat Gandum

Categories Kategori

Agriculture by country Pertanian oleh negara
Agriculture companies Pertanian perusahaan
Agriculture companies, US Pertanian perusahaan, US
Biotechnology Bioteknologi
Farming history Sejarah pertanian
Livestock Ternak
Meat processing Pengolahan daging
Poultry farming Peternakan unggas



Organic farming is a form of agriculture that relies on crop rotation , green manure , compost , biological pest control , and mechanical cultivation to maintain soil productivity and control pests , excluding or strictly limiting the use of synthetic fertilizers and synthetic pesticides , plant growth regulators , livestock feed additives, and genetically modified organisms . [ 1 ] Since 1990, the market for organic products has grown at a rapid pace, to reach $46 billion in 2007. Pertanian organik adalah bentuk pertanian yang mengandalkan rotasi tanaman, pupuk hijau, kompos, pengendalian hama biologis, dan mekanis budidaya untuk memelihara produktivitas tanah dan pengendalian hama, tidak termasuk atau sangat membatasi penggunaan sintetis pupuk buatan dan pestisida, regulator pertumbuhan tanaman, tambahan pakan ternak, dan genetically modified organisme. [1] Sejak 1990, pasar untuk produk organik telah berkembang pesat pada kecepatan, untuk mencapai $ 46 miliar pada tahun 2007. This demand has driven a similar increase in organically managed farmland. Hal ini didorong oleh permintaan yang sama telah meningkatkan dikelola secara organik di lahan pertanian. Approximately 32.2 million hectares worldwide are now farmed organically, representing approximately 0.8 percent of total world farmland. [ 2 ] In addition, as of 2007 organic wild products are harvested on approximately 30 million hectares . [ 3 ] Sekitar 32,2 juta hektar di seluruh dunia sekarang farmed organik, mewakili sekitar 0,8 persen dari total lahan pertanian dunia. [2] Selain itu, pada 2007 organik liar produk yang dipanen pada sekitar 30 juta hektar. [3]

Organic agricultural methods are internationally regulated and legally enforced by many nations, based in large part on the standards set by the International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) , an international umbrella organization for organic organizations established in 1972. Pertanian organik adalah metode internasional dan diatur oleh hukum enforced banyak bangsa, yang berbasis di bagian besar pada standar yang ditetapkan oleh International Federation of Gerakan Pertanian Organik (IFOAM), suatu organisasi payung untuk organik organisasi didirikan pada 1972. IFOAM defines the overarching goal of organic farming as follows: IFOAM mendefinisikan tujuan overarching pertanian organik sebagai berikut:

"Organic agriculture is a production system that sustains the health of soils, ecosystems and people. It relies on ecological processes, biodiversity and cycles adapted to local conditions, rather than the use of inputs with adverse effects. Organic agriculture combines tradition, innovation and science to benefit the shared environment and promote fair relationships and a good quality of life for all involved.." "Pertanian Organik adalah sistem produksi yang sustains kesehatan tanah, ekosistem dan masyarakat. Ini bergantung pada proses ekologi, keanekaragaman hayati dan siklus disesuaikan dengan kondisi lokal, daripada penggunaan masukan dengan Adverse effects. Menggabungkan tradisi pertanian organik, dan inovasi ilmu pengetahuan untuk keuntungan bersama lingkungan dan mempromosikan hubungan yang adil dan baik kualitas hidup untuk semua yang terlibat .. "

Contents Isi

[hide]

[ edit ] History [Sunting] Sejarah

The organic movement began in the early 1930s and early 1940s as a reaction to agriculture's growing reliance on synthetic fertilizers. Yang organik gerakan dimulai pada awal tahun 1930an dan awal tahun 1940-an sebagai reaksi dari pertanian tumbuh pada pupuk sintetis. Artificial fertilizers had been created during the 18th century, initially with superphosphates and then ammonia derived fertilizers mass-produced using the Haber-Bosch process developed during World War I. These early fertilizers were cheap, powerful, and easy to transport in bulk. Pupuk buatan yang telah dibuat pada abad 18, pada awalnya dengan superphosphates kemudian amonia berasal pupuk massa-diproduksi menggunakan Haber-Bosch proses dikembangkan selama Perang Dunia I. Ini awal pupuk yang murah, handal, dan mudah dalam transportasi massal. Similar advances occurred in chemical pesticides in the 1940s, leading to the decade being referred to as the 'pesticide era'. Kemajuan serupa terjadi di dalam pestisida kimia tahun 1940-an, yang pada dekade yang disebut sebagai 'pestisida era'.

Sir Albert Howard is widely considered to be the father of organic farming. [7] Further work was done by JI Rodale in the United States, Lady Eve Balfour in the United Kingdom, and many others across the world. Sir Albert Howard secara luas dianggap sebagai ayah dari pertanian organik. [7] Lebih lanjut bekerja dilakukan oleh JI Rodale di Amerika Serikat, Lady Eve Balfour di Kerajaan Inggris, dan banyak orang lain di seluruh dunia.

As a percentage of total agricultural output, organic farming has remained tiny since its beginning. Sebagai persentase dari total output pertanian, pertanian organik yang masih kecil-nya sejak awal. As environmental awareness and concern increased amongst the general population, the originally supply-driven movement became demand-driven. Sebagai kesadaran lingkungan dan meningkatkan kepedulian di antara masyarakat umum, yang awalnya pasokan-permintaan didorong menjadi gerakan-driven. Premium prices from consumers and in some cases government subsidies attracted many farmers into converting. Premium dari harga konsumen dan dalam beberapa kasus pemerintah subsidi banyak petani tertarik ke konversi. In the developing world, many farmers farm according to traditional methods which are comparable to organic farming but are not certified. Di negara berkembang, banyak petani peternakan menurut metode tradisional yang berimbang untuk pertanian organik tetapi tidak bersertifikat. In other cases, farmers in the developing world have converted for economic reasons [ 5 ] . Dalam kasus lain, petani di negara-negara berkembang telah dikonversi untuk alasan ekonomi [5]. As a proportion of total global agricultural output, organic output remains small, but it has been growing rapidly in many countries, notably in Europe. Sebagai proporsi dari total global output pertanian, organik keluaran masih kecil, tetapi telah berkembang pesat di banyak negara, terutama di Eropa.

Much before the awareness about the Organic farming through the movements began, there was a well developed Organic farming system in India. Jauh sebelum kesadaran tentang pertanian organik melalui gerakan dimulai, ada juga yang dikembangkan sistem pertanian organik di Indonesia. Ancient Indian texts describe the methods of Organic farming. Teks kuno India menjelaskan metode pertanian organik. This is being practiced even today in many of the villages in India. Ini sedang dilakukan bahkan di hari ini banyak dari desa-desa di India. Sanjeevan system is an example of such organic farming method. [ 6 ] Sanjeevan sistem ini adalah contoh dari metode pertanian organik. [6]

Methods Metode

Organic cultivation of mixed vegetables in Capay, California . Organik budidaya campuran sayuran di Capay, California. Note the hedgerow in the background. Catatan pagar di latar belakang.

"An organic farm, properly speaking, is not one that uses certain methods and substances and avoids others; it is a farm whose structure is formed in imitation of the structure of a natural system that has the integrity, the independence and the benign dependence of an organism" "Sebuah usaha tani organik, berbicara dengan benar, bukan merupakan salah satu yang menggunakan bahan dan metode tertentu dan menghindari orang lain; itu adalah struktur usaha tani yang dibentuk dalam struktur imitasi dari suatu sistem alam yang memiliki integritas, independensi dan ramah dari ketergantungan sebuah organisme "

Wendell Berry , "The Gift of Good Land" - Wendell Berry, "The Gift Bagus dari Tanah"

[ edit ] Soil management [Sunting] Tanah manajemen

Enhancing soil health is important for organic farmers, [ 7 ] but providing enough nutrients, particularly nitrogen, is often a challenge for organic farmers. [ 8 ] Plants primarily need nitrogen , phosphorus , and potassium . Crop rotation and green manure help to provide adequate nutrition. Intercropping , which is sometimes used for insect and disease control, can also increase soil nutrients. Cover cropping , application of compost , and mulching can also increase organic matter. Meningkatkan kesehatan tanah adalah penting bagi para petani organik, [7] tetapi cukup memberikan gizi, terutama nitrogen, sering merupakan tantangan bagi petani organik. [8] Tanaman terutama kebutuhan nitrogen, fosfor dan potassium. Pangkas rotasi dan pupuk hijau untuk menyediakan bantuan yang memadai gizi. Intercropping, yang terkadang digunakan untuk serangga dan penyakit, juga dapat meningkatkan gizi tanah. Cover cropping, aplikasi kompos, dan juga dapat meningkatkan mulching organik matter. Organic farmers can also use certain processed fertilizers such as seed meal and various mineral powders such as rock phosphate and greensand , a naturally occurring form of potash which provides potassium. Petani organik dapat juga menggunakan pupuk tertentu diproses seperti benih makan dan berbagai mineral powders seperti batu fosfat dan greensand, yang terjadi secara alami bentuk kalium karbonat yang menyediakan kalium. Altogether these methods help to control erosion , promote biodiversity , and enhance the health of the soil. Metode ini sekaligus membantu mengendalikan erosi, mempromosikan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan kesehatan tanah. In some cases pH may need to be amended. Dalam beberapa kasus, pH Mei harus diubah. Natural pH amemdments include lime and sulfure, but in the US some synthetically compounds such as iron sulfate , aluminum sulfate , magnesium sulfate , and soluble boron products are allowed in organic farming. [ 8 ] :43 PH amemdments termasuk alam dan kapur sulfure, tetapi di AS beberapa synthetically compounds seperti sulfate besi, aluminium sulfate, magnesium sulfate, dan larut boraks yang diperbolehkan dalam produk pertanian organik. [8]: 43

[ edit ] Weed control [Sunting] Weed kontrol

After nutrient supply, weed control is the second priority for farmers. [ 8 ] Techniques for controlling weeds include handweeding, mulch , corn gluten meal , a natural preemergence herbicide, flame, garlic and clove oil, borax , , pelargonic acid , table salt , solarization (which involves spreading clear plastic across the ground in hot weather for 4-6 weeks), vinegar, and various other homemade remedies. [ 8 ] :45-65 One recent innovation in rice farming is to introduce ducks and fish to wet paddy fields, which eat both weeds and insects. [ 9 ] Setelah pasokan gizi, weed kontrol adalah kedua prioritas bagi petani. [8] Teknik untuk mengendalikan gulma termasuk handweeding, daun, jagung perekat makan, alam preemergence herbisida, api, bawang putih dan minyak cengkeh, boraks, pelargonic asam, garam meja, solarization (yang jelas melibatkan tersebar di seluruh tanah plastik dalam cuaca panas untuk 4-6 bulan), cuka, dan berbagai lainnya homemade remedies. [8] :45-65 Salah satu inovasi baru dalam pertanian padi adalah memperkenalkan itik dan ikan basah untuk padi bidang, baik yang memakan gulma dan serangga. [9]

Controlling other organisms Pengendalian organisme lainnya

Organisms aside from weeds which cause problems include athropods (eg insects, mites) and nematodes. Organisme selain gulma yang menimbulkan masalah termasuk athropods (misalnya serangga, mites) dan nematodes. Fungi and bacteria can cause disease. Bakteri dan jamur dapat menyebabkan penyakit.

Insect pests are a common problem, and insecticides, both non-organic and organic, are controversial due to their environmental and health effects. Hama serangga merupakan masalah umum, dan insektisida, baik organik dan non-organik, yang kontroversial karena dampak lingkungan dan kesehatan. One way to manage insects is to ignore them and focus on plant health, since plants can survive the loss of about a third of lead area before suffering severe growth consequences. [ 8 ] :67 To avoid using insecticides, one can select naturally-resistant plants, put bags around the plants, remove dying material such as leaves, fruit, and diseased plants, covering plants with a solid barrier (" row cover "), hosing, encouraging and releasing beneficial organisms and beneficial insects , planting companion plants and polycultures, various traps, sticky cards (which can also be used to assess insect prevalence), and season extension . Biological pest control uses natural predators to control pests. Salah satu cara untuk mengelola serangga adalah untuk mengabaikan mereka dan berfokus pada kesehatan tanaman, karena tanaman dapat bertahan kehilangan sekitar sepertiga dari pemimpin daerah sebelum parah menderita akibat pertumbuhan. [8]: 67 Untuk menghindari menggunakan insektisida, yang dapat memilih secara alami tahan tanaman, taruh tas di sekitar tanaman, mati menghapus materi seperti daun, buah, dan tanaman sakit, meliputi tanaman yang solid dengan penghalang ( "baris depan"), hosing, mendorong dan melepaskannya organisme bermanfaat dan menguntungkan serangga, penanaman tanaman sekandang dan polycultures , berbagai perangkap, lengket kartu (yang juga dapat digunakan untuk menilai prevalensi serangga), dan musim ekstensi. Biological pengendalian hama menggunakan predator alami untuk mengendalikan hama. Recommended beneficial insects include minute pirate bugs , big-eyed bugs , and to a lesser extent ladybugs (which tend to fly away), all of which eat a wide range of pests. Lacewings are also effective, but tend to fly away. Fitur serangga bermanfaat termasuk menit pirate bug, bug bermata besar, dan sedikit taraf ladybugs (yang cenderung terbang), semua yang makan berbagai macam hama. Lacewings juga efektif, tetapi cenderung untuk terbang. Praying mantis tend to move slower and eat less heavily. Parasitoid wasps tend to be effective for their selected prey, but like all small insects can be less effective outdoors because the wind controls their movement. Praying mantis cenderung bergerak lambat dan makan kurang berat. Parasitoid wasps cenderung efektif untuk dipilih mangsa mereka, tetapi seperti serangga kecil dapat menjadi kurang efektif karena angin di luar rumah mereka kontrol gerakan. Predatory mites are effective for controlling mites. [ 8 ] :66-90 Buas mites yang efektif untuk mengendalikan mites. [8] :66-90

Several of pesticides approved for organic use have been called green pesticides such as spinosad and neem. Beberapa pestisida telah disetujui untuk menggunakan organik telah dipanggil hijau pestisida seperti spinosad dan neem. Generally, but not necessarily, organic pesticides are safer and more environmentally friendly than synthetic pesticides. [ 8 ] :92 The main three organic insecticides used are Bt (a bacterial toxin), pyrethrum and rotenone . Umumnya, tetapi tidak harus, pestisida organik yang aman dan lebih ramah lingkungan dibandingkan pestisida sintetis. [8]: 92 tiga organik utama yang digunakan adalah insektisida Bt (a bakteri toksin), pyrethrum dan rotenone. Surveys have found that fewer than 10% of organic farmers use these pesticides regularly; one survey found that only 5.3% of vegetable growers in California use rotenone while 1.7% use pyrethrum ( Lotter 2003:26 ). Survei menemukan bahwa kurang dari 10% dari petani organik menggunakan pestisida secara teratur; satu survei menemukan bahwa hanya 5,3% dari sayur di California growers menggunakan rotenone sementara 1,7% menggunakan pyrethrum (Lotter 2003:26). As of 2005, the controversial and highly toxic insecticide rotenone was theoretically approved for US organic farmers, but no products had been reviewed by the Organic Materials Review Institute. [ 10 ] Nicotine sulfate may also be used; [ 11 ] although it breaks down quickly, it is extremely toxic, nearly as toxic as aldicarb . [ 8 ] :104 Less toxic but still effective organic insecticides include neem , spinosad , soaps, garlic, citrus oil, capsaicin (repellent), Bacillus popillae , Beauvaria bassiana , and boric acid. [ 8 ] :110 Pesticides should be rotated to minimize pest resistance. Pada tahun 2005, dan sangat kontroversial racun insektisida rotenone secara teoritis telah disetujui untuk US petani organik, tapi tidak ada produk yang telah diperiksa oleh Organic Material Review Institute. [10] nikotin sulfate dapat juga digunakan; [11] meskipun merinci cepat , adalah sangat beracun, hampir sebagai racun sebagai aldicarb. [8]: 104 Kurang beracun, namun tetap efektif organik insektisida termasuk neem, spinosad, soaps, bawang putih, jeruk minyak, capsaicin (menolak), Bacillus popillae, Beauvaria bassiana, berkenaan dgn boraks dan asam . [8]: 110 Pestisida harus diputar untuk meminimalkan hama perlawanan.

The first disease control strategy involves keeping the area clean by removing diseased and dying plants and ensure that the plants are healthy by maintaining water and fertilization. [ 8 ] :129 Compost tea is sometimes promoted and can be effective, [ 12 ] but there is concern over whether these are ineffective or even harmful. [ 13 ] Polycultures reduce the ability of disease to spread. Pertama penyakit melibatkan strategi menjaga kawasan bersih dengan menghapus sakit dan mati tanaman dan memastikan bahwa tanaman yang sehat oleh pemeliharaan air dan pemupukan. [8]: 129 Compost teh kadang-kadang dapat dipromosikan dan efektif, [12] tetapi ada peduli apakah selama ini tidak efektif atau bahkan berbahaya. [13] Polycultures mengurangi kemampuan untuk menyebarkan penyakit. Disease-resistant cultivars can be purchased. Penyakit tahan cultivars dapat dibeli. Organic fungicide include the bacteria Bacillus subtilis, Bacillus pumilus, and Trichoderma harzianum which are mainly effective for diseases affecting roots. Bordeaux mix contains copper, which can be used as an organic fungicide in various forms. Organik fungisida termasuk bakteri Bacillus subtilis, Bacillus pumilus, dan Trichoderma harzianum yang efektif terutama untuk penyakit yang mempengaruhi akar. Bordeaux campuran mengandung tembaga, yang dapat digunakan sebagai fungisida organik dalam berbagai bentuk. Sulfur is effective against fungus as well as some insects. Belerang yang efektif terhadap jamur serta beberapa serangga. Lime sulfur is also available, but can damage plants. Kapur belerang juga tersedia, tapi bisa merusak tanaman. Potassium and sodium bicarbonate are also effective against fungus. Potassium dan sodium bikarbonat juga efektif terhadap jamur. Some plant activators, which increase plants' defense systems, [ 14 ] are considered organic although most are synthetic. [ 8 ] :141 Other synthetic fungicides not generally allowed are classified as protectants and systemics. [ 8 ] :142-44 Beberapa tanaman activators, yang meningkatkan tanaman 'sistem pertahanan, [14] meskipun dianggap organik yang paling sintetis. [8]: 141 Lain-lain sintetis fungicides umumnya tidak boleh digolongkan sebagai protectants dan systemics. [8] :142-44

[ edit ] Standards [Sunting] Standarisasi

Standards regulate production methods and in some cases final output for organic agriculture. Mengatur standar metode produksi dan dalam beberapa kasus terakhir output untuk pertanian organik. Standards may be voluntary or legislated. Standar sukarela atau mungkin legislated. As early as the 1970s organic producers could be voluntarily certified by private associations. Seawal tahun 1970an organik produsen dapat sertifikasi secara sukarela oleh asosiasi swasta. In the 1980s, governments began to produce organic production guidelines. Pada tahun 1980-an, pemerintah mulai memproduksi panduan produksi organik. Beginning in the 1990s, a trend toward legislation of standards began, most notably with the 1991 EU-Eco-regulation developed for European Union [ 15 ] , which set standards for 12 countries, and a 1993 UK program. Di awal 1990-an, kecenderungan terhadap standar mulai dari perundang-undangan, terutama dengan 1991 EU-Eco-peraturan yang dikembangkan untuk Uni Eropa [15], yang menetapkan standar-standar untuk 12 negara, dan 1993 Inggris program. The EU's program was followed by a Japan program in 2001, and in 2002 the United States created the National Organic Program (NOP). [ 16 ] As of 2007 over 60 countries have regulations on organic farming ( IFOAM 2007:11 ). Uni Eropa program diikuti oleh sebuah program di Jepang tahun 2001, dan pada tahun 2002 di Amerika Serikat menciptakan Program Nasional Organik (nop). [16] Pada 2007 lebih dari 60 negara memiliki peraturan tentang pertanian organik (IFOAM 2007:11). In 2005 IFOAM created the Principles of Organic Agriculture , an international guideline for certification criteria. [ 17 ] Typically the agencies do not certify individual farms, but rather accredit certification groups. Pada tahun 2005 IFOAM menciptakan Prinsip Pertanian Organik, pedoman internasional untuk sertifikasi kriteria. [17] Biasanya agen-agen yang tidak menyatakan individu peternakan, tetapi akreditasi sertifikasi kelompok.

Materials used in organic production and foods are tested independently by the Organic Materials Review Institute . Bahan organik yang digunakan dalam produksi makanan dan akan diuji secara mandiri oleh Organic Material Review Institute.

[ edit ] Composting [Sunting] Composting

Under USDA organic standards, manure must be subjected to proper thermophilic composting and allowed to reach a sterilizing temperature. USDA organik di bawah standar, pupuk harus tepat sasaran ke thermophilic composting dan boleh mencapai suhu sterilisasi. If raw animal manure is used, 120 days must pass before the crop is harvested. [ 18 ] Jika hewan mentah pupuk yang digunakan, harus melewati 120 hari sebelum tanaman yang dipanen. [18]

[ edit ] Economics [Sunting] Ekonomi

The economics of organic farming, a subfield of agricultural economics , encompasses the entire process and effects of organic farming in terms of human society, including social costs , opportunity costs , unintended consequences , information asymmetries , and economies of scale . Pada ekonomi pertanian organik, yang subfield dari ekonomi pertanian, meliputi seluruh proses dan dampak pertanian organik dari segi manusia masyarakat, termasuk biaya sosial, biaya kesempatan, unintended konsekuensi, asymmetries informasi, dan skala ekonomi. Although the scope of economics is broad, agricultural economics tends to focus on maximizing yields and efficiency at the farm level. Meskipun lingkup ekonomi yang luas, ekonomi pertanian cenderung fokus pada hasil dan memaksimalkan efisiensi di tingkat usaha tani. Mainstream economics takes an anthropocentric approach to the value of the natural world: biodiversity, for example, is considered beneficial only to the extent that it is valued by people and increases profits. Utama ekonomi yang berlangsung anthropocentric pendekatan nilai alam dunia: keanekaragaman hayati, misalnya, dianggap hanya menguntungkan sebagaimana yang dihargai oleh masyarakat dan meningkatkan keuntungan. Some governments such as the European Union subsidize organic farming, in large part because these countries believe in the external benefits of reduced water use, reduced water contamination by pesticides and nutrients of organic farming, reduced soil erosion, reduced carbon emissions, increased biodiversity, and assorted other benefits. Beberapa pemerintah seperti Uni Eropa subsidi pertanian organik, di sebagian besar negara-negara tersebut karena percaya pada eksternal manfaat dari mengurangi penggunaan air, mengurangi pencemaran air oleh pestisida dan gizi dari pertanian organik, mengurangi erosi tanah, mengurangi emisi karbon, peningkatan keanekaragaman hayati, dan bermacam-macam manfaat lainnya.

Organic farming is labor and knowledge-intensive whereas conventional farming is capital-intensive, requiring more energy and manufactured inputs. Pertanian organik adalah tenaga kerja dan pengetahuan intensif sedangkan pertanian konvensional adalah modal-intensif, memerlukan lebih banyak energi dan diproduksi masukan. Organic farmers in California have cited marketing as their greatest obstacle. [ 19 ] Petani organik di California telah dikutip pemasaran sebagai kendala besar. [19]

[ edit ] Geographic producer distribution [Sunting] Geografis produsen distribusi

The markets for organic products are strongest in North America and Europe, which as of 2001 are estimated to have $6 and $8 billion respectively of the $20 billion market ( 2003:6 ). Pasar untuk produk-produk organik yang kuat di Amerika Utara dan Eropa, yang pada 2001 yang diperkirakan memiliki $ 6 dan $ 8 miliar dari masing-masing $ 20 miliar pasar (2003:6). However, as of 2007 organic farmland is distributed across the globe. Australasia has 39% of the total organic farmland with Australia's 11.8 million hectares, but 97 percent of this land is sprawling rangeland ( 2007:35 ), which results in total sales of approximately 5% of US sales ( 2003:7 ). Namun, seperti tahun 2007 didistribusikan lahan pertanian organik di seluruh dunia. Australasia memiliki 39% dari total tanah pertanian organik dengan Australia dari 11,8 juta hektar, namun 97 persen dari tanah ini adalah terkapar rangeland (2007:35), yang menghasilkan total penjualan sekitar 5% dari penjualan US (2003:7). Europe has 23 percent of total organic farmland (6.9 million hectares), followed by Latin America with 19 percent (5.8 million hectares). Eropa memiliki 23 persen dari total tanah pertanian organik (6,9 juta hektar), diikuti oleh Amerika Latin dengan 19 persen (5,8 juta hektar). Asia has 9.5 percent while North America has 7.2 percent. Asia telah 9,5 persen sementara Amerika Utara memiliki 7,2 persen. Africa has a mere 3 percent. Afrika memiliki hanya 3 persen. See also Organic farming by country . Lihat juga Organik pertanian oleh negara.

Besides Australia, the countries with the most organic area are Argentina (3.1 million hectares), China (2.3 million hectares), and the United States (1.6 million hectares). Selain Australia, negara-negara dengan wilayah yang paling organik Argentina (3,1 juta hektar), Cina (2,3 juta hektar), dan Amerika Serikat (1,6 juta hektar). Much of Argentina's organic farmland is pasture, like that of Australia ( 2007:42 ). Banyak dari Argentina organik dari lahan pertanian adalah rumput, seperti yang di Australia (2007:42). Italy, Spain, Germany, Brazil, Uruguay, and the UK follow the United States by the amount of land managed organically ( 2007:26 ). Italia, Spanyol, Jerman, Brasil, Uruguay, dan Inggris mengikuti Amerika Serikat sesuai dengan jumlah lahan yang dikelola secara organik (2007:26).

[ edit ] Growth [Sunting] Pertumbuhan

As of 2001, the estimated total market value of certified organic products was estimated to be $20 billion. Pada tahun 2001, diperkirakan nilai total pasar produk organik bersertifikat diperkirakan menjadi $ 20 miliar. By 2002 this was $23 billion and by 2007 more than $46 billion according to Organic Monitor (Willer/Kilcher 2009). Pada tahun 2002 ini adalah $ 23 miliar dan 2007 lebih dari $ 46 miliar menurut Organik Monitor (Willer / Kilcher 2009).

In recent years both Europe (2007: 7.8 million hectares/European Union: 7.2 million hectares) and North America (2007: 2.2 million hectares) have experienced strong growth in organic farmland. Dalam beberapa tahun kedua Eropa (2007: 7,8 juta hektar / Uni Eropa: 7,2 juta hektar) dan Amerika Utara (2007: 2,2 juta hektar) telah mengalami pertumbuhan yang kuat di tanah pertanian organik. However, this growth has occurred under different conditions. Namun, pertumbuhan ini telah terjadi di bawah kondisi yang berbeda. While the European Union has shifted agricultural subsidies to organic farmers in recognition of its environmental benefits, the United States has taken a free market approach [ 20 ] . Sedangkan Uni Eropa telah dialihkan ke subsidi pertanian organik petani di pengakuan dari lingkungan manfaat, Amerika Serikat telah mengambil pendekatan pasar bebas [20]. As a result, as of 2007 4 percent of the European Union's farmland was organically managed compared to just 0.6 percent of United States farmland (Willer/Kilcher 2009). Akibatnya, pada 2007 4 persen dari Uni Eropa dari tanah pertanian yang dikelola secara organik dibandingkan dengan hanya 0,6 persen dari tanah pertanian Amerika Serikat (Willer / Kilcher 2009).

IFOAM's most recent edition of The World of Organic Agriculture: Statistics and Emerging Trends 2009 lists the countries which had the most hectares in 2007. IFOAM paling baru edisi Dunia dari Pertanian Organik: Statistik dan Emerging Tren 2009 daftar negara-negara mana yang paling hektar pada tahun 2007. The country with the most organic land is Australia with more than 12 million hectares, followed by Argentina, Brasil and the US. Negara yang paling organik tanah Indonesia dengan lebih dari 12 juta hektar, diikuti oleh Argentina, Brasil dan Amerika Serikat. In total 32.2 million hectares were under organic management in 2007. Secara total 32,2 juta hektar berada di bawah manajemen organik pada tahun 2007. For 1999 11 million hectares of organically managed land are reported (Willer/Kilcher 2009). 1999 untuk 11 juta hektar lahan yang dikelola secara organik dilaporkan (Willer / Kilcher 2009).

[ edit ] Productivity and profitability [Sunting] produktivitas dan profitabilitas

A 2006 study suggests that converted organic farms have lower pre-harvest yields than their conventional counterparts in developed countries (92%) and that organic farms have higher pre-harvest yields than their low-intensity counterparts in developing countries (132%). Sebuah studi 2006 menunjukkan bahwa dikonversi organik peternakan ada pra-rendah dari hasil panen mereka konvensional negeri di negara-negara maju (92%) dan peternakan organik yang memiliki pra-tinggi dari hasil panen mereka rendah intensitas negeri di negara-negara berkembang (132%). The researcher attributes this to a relative lack of expensive fertilizers and pesticides in the developing world compared to the intensive, subsidy-driven farming of the developed world. Para peneliti atribut ini ke relatif mahal kekurangan pupuk dan pestisida di negara berkembang dibandingkan dengan intensif, subsidi-driven pertanian dari negara maju. Nonetheless, the researcher purposely avoids making the claim that organic methods routinely outperform green-revolution (conventional) methods. [ 21 ] This study incorporated a 1990 review of 205 crop comparisons which found that organic crops had 91% of conventional yields. [ 22 ] A major US survey published in 2001, analyzed results from 150 growing seasons for various crops and concluded that organic yields were 95-100% of conventional yields. [ 23 ] Namun, peneliti yang sengaja menghindari membuat klaim yang secara rutin lebih baik dr organik metode-revolusi hijau (konvensional) metode. [21] Kajian ini yang tergabung 1990 review 205 tanaman perbandingan yang ditemukan tanaman organik yang telah 91% dari hasil konvensional. [22] utama US survei yang diterbitkan pada tahun 2001, menganalisis hasil dari 150 berkembang musim untuk berbagai tanaman pangan dan menyimpulkan bahwa organik adalah hasil 95-100% dari hasil konvensional. [23]

Lotter ( 2003:10 ) reports that repeated studies have found that organic farms withstand severe weather conditions better than conventional farms, sometimes yielding 70-90% more than conventional farms during droughts. Lotter (2003:10) yang berulang-ulang laporan penelitian telah menemukan bahwa organik peternakan menahan parah kondisi cuaca yang lebih baik dari peternakan konvensional, kadang-kadang penurut 70-90% lebih dari peternakan konvensional selama kekeringan. A 22-year farm trial study by Cornell University published in 2005 concluded that organic farming produces the same corn and soybean yields as conventional methods over the long-term averages, but consumed less energy and used zero pesticides. J-22 tahun persidangan peternakan studi yang diterbitkan oleh Universitas Cornell pada tahun 2005 menyimpulkan bahwa pertanian organik yang sama memproduksi jagung dan kedelai sebagai hasil metode konvensional dalam jangka panjang rata-rata, tapi kurang konsumsi energi dan pestisida yang digunakan nol. The results were attributed to lower yields in general but higher yields during drought years. [ 24 ] A study of 1,804 organic farms in Central American hit by Hurricane Mitch in 1998 found that the organic farms sustained the damage much better, retaining 20 to 40% more topsoil and smaller economic losses at highly significant levels than their neighbors. [ 25 ] Hasil yang dikaitkan dengan hasil yang lebih rendah tetapi secara umum lebih tinggi menghasilkan selama kekeringan tahun. [24] Sebuah studi dari 1.804 organik peternakan di Amerika Tengah terkena Hurricane Mitch pada tahun 1998 menemukan bahwa organik peternakan berkelanjutan kerusakan lebih baik, menahan 20 sampai 40% tanah lebih kecil dan kerugian ekonomi di tingkat sangat signifikan dari tetangga. [25]

On the other hand, a prominent 21-year Swiss study found an average of 20% lower organic yields over conventional, along with 50% lower expenditure on fertilizer and energy, and 97% less pesticides. [ 26 ] A long-term study by US Department of Agriculture Agricultural Research Service (ARS) scientists concluded that, contrary to widespread belief, organic farming can build up soil organic matter better than conventional no-till farming, which suggests long-term yield benefits from organic farming. [ 27 ] An 18-year study of organic methods on nutrient-depleted soil concluded that conventional methods were superior for soil fertility and yield in a cold-temperate climate, arguing that much of the benefits from organic farming are derived from imported materials which could not be regarded as "self-sustaining". [ 28 ] Di sisi lain, yang menonjol 21 tahun Swiss studi ditemukan rata-rata 20% lebih rendah organik hasil konvensional, bersama dengan 50% lebih rendah pengeluaran untuk pupuk dan energi, dan 97% lebih sedikit pestisida. [26] Sebuah studi jangka panjang oleh US Department of Agriculture Agricultural Research Service (Ars) ilmuwan menyimpulkan bahwa, bertentangan dengan kepercayaan meluas, pertanian organik dapat membangun tanah organik lebih baik daripada hal-konvensional tidak sampai petani, yang menunjukkan jangka panjang menghasilkan keuntungan dari pertanian organik. [27] An 18-tahun studi di gizi organik metode-habis tanah menyimpulkan bahwa metode konvensional yang unggul untuk kesuburan tanah dan menghasilkan dalam cuaca dingin-dingin, argumentasi bahwa banyak manfaat dari pertanian organik berasal dari impor bahan-bahan yang tidak dapat dianggap sebagai "mempertahankan diri". [28]

While organic farms have lower yields, organic methods require no synthetic fertilizer and pesticides. Sementara organik peternakan ada hasil yang lebih rendah, metode organik tidak memerlukan pupuk dan pestisida sintetis. The decreased cost on those inputs, along with the premiums which consumers pay for organic produce, create higher profits for organic farmers. Dengan penurunan biaya masukan pada mereka, bersama dengan premi yang dibayarkan untuk konsumen organik memproduksi, membuat keuntungan yang lebih tinggi untuk petani organik. Organic farms have been consistently found to be as or more profitable than conventional farms with premiums included, but without premiums profitability is mixed ( Lotter 2003:11 ). Organik peternakan secara konsisten telah ditemukan untuk menjadi seperti atau lebih menguntungkan dibandingkan dengan premi konvensional peternakan termasuk, namun tanpa premi profitabilitas dicampur (Lotter 2003:11). Welsh (1999) reports that organic farmers are more profitable in the drier states of the United States, likely due to their superior drought performance. [ 29 ] Welsh (1999) melaporkan bahwa petani organik lebih menguntungkan kering di negara bagian Amerika Serikat, mungkin karena kekeringan kinerja superior. [29]

In 2008 the UN Environmental Programme (UNEP) and UN Conference on Trade and Development (UNCTAD) issued a report which stated that "organic agriculture can be more conducive to food security in Africa than most conventional production systems, and that it is more likely to be sustainable in the long-term". [ 30 ] The report assessed 114 projects in 24 African countries, finding that "yields had more than doubled where organic, or near-organic practices had been used" and that soil fertility and drought resistance improved. [ 31 ] Dalam 2008 Program Lingkungan PBB (UNEP) dan Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa "pertanian organik dapat lebih kondusif untuk ketahanan pangan di Afrika sebagian besar dari sistem produksi konvensional, dan itu lebih mungkin untuk akan berkelanjutan dalam jangka panjang ". [30] Laporan ini dinilai 114 proyek di 24 negara Afrika, menemukan bahwa" telah menghasilkan lebih dari dua kali lipat di mana organik, atau dekat-organik praktek telah digunakan "dan kesuburan tanah dan meningkatkan daya tahan kekeringan . [31]

In 2009, a review concluded that organic production was more profitable in Wisconsin, when including price premiums. [ 32 ] Pada 2009, tinjauan menyimpulkan bahwa produksi organik lebih menguntungkan di Wisconsin, termasuk ketika harga premi. [32]

[ edit ] Macroeconomic impact [Sunting] makroekonomi dampak

Organic methods often require more labor, [ 33 ] providing rural jobs but increasing costs to urban consumers. Organik metode sering memerlukan lebih banyak tenaga kerja, [33] memberikan pekerjaan pedesaan tetapi meningkatkan biaya untuk konsumen perkotaan.

[ edit ] Motivations [Sunting] motivasi

Agriculture in general imposes external costs upon society through pesticides, nutrient runoff, excessive water usage, and assorted other problems. Pertanian pada umumnya menyebabkan biaya eksternal kepada masyarakat melalui pestisida, gizi runoff, penggunaan air yang berlebihan, dan berbagai macam masalah lainnya. As organic methods minimize some of these factors, organic farming is believed to impose fewer external costs upon society. [ 34 ] A 2000 assessment of agriculture in the UK determined total external costs costs for 1996 of 2343 million British pounds or 208 pounds per hectare. [ 35 ] A 2005 analysis of these costs in the USA concluded that cropland imposes approximately 5 to 16 billion dollars ($30 to $96 per hectare), while livestock production imposes 714 million dollars. [ 36 ] Both studies concluded that more should be done to internalize external costs, and neither included subsidies in their analysis, but noted that subsidies also influence the cost of agriculture to society. Organik sebagai metode meminimalkan beberapa faktor, pertanian organik adalah diyakini kurang mengenakan biaya eksternal kepada masyarakat. [34] A 2000 penilaian pertanian di Inggris ditentukan total biaya eksternal untuk biaya 1996 dari 2343 juta poundsterling Inggris atau £ 208 per hektar. [35] A 2005 analisis biaya-biaya tersebut di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa cropland menyebabkan sekitar 5 sampai 16 miliar dolar ($ 30 sampai $ 96 per hektar), sementara ternak menyebabkan produksi 714 juta dolar. [36] Kedua studi menyimpulkan bahwa lebih harus dilakukan untuk internalize biaya eksternal, dan tidak termasuk subsidi dalam analisis mereka, tetapi juga mencatat bahwa subsidi mempengaruhi biaya pertanian kepada masyarakat. Both focused on purely fiscal impacts. Keduanya difokuskan pada dampak fiskal murni. The 2000 review included reported pesticide poisonings but did not include speculative chronic effects of pesticides, and the 2004 review relied on a 1992 estimate of the total impact of pesticides. 2000 yang diperiksa termasuk laporan pestisida poisonings tetapi tidak termasuk spekulatif kronis efek pestisida, dan 2004 meninjau diandalkan pada 1992 memperkirakan dari total dampak pestisida.

[ edit ] Pesticides [Sunting] Pestisida

Some pesticides may damage human health and the environment , and most organic farms use less pesticides than conventional farms. Beberapa pestisida dapat merusak kesehatan manusia dan lingkungan, peternakan organik dan sebagian besar menggunakan kurang dari pestisida konvensional peternakan. The main three pesticides used in organic farming are Bt (a bacterial toxin), pyrethrum , rotenone [ citation needed ] , copper and sulphur [ 37 ] . Utama tiga pestisida yang digunakan dalam pertanian organik adalah Bt (a bakteri toksin), pyrethrum, rotenone [kutipan diperlukan], tembaga dan belerang [37]. Surveys have found that fewer than 10% of organic farmers use these pesticides regularly; one survey found that only 5.3% of vegetable growers in California use rotenone while 1.7% use pyrethrum ( Lotter 2003:26 ). Survei menemukan bahwa kurang dari 10% dari petani organik menggunakan pestisida secara teratur; satu survei menemukan bahwa hanya 5,3% dari sayur di California growers menggunakan rotenone sementara 1,7% menggunakan pyrethrum (Lotter 2003:26). Reduction and elimination of chemical pesticide use is technologically challenging. [ 38 ] Few organic farms manage to eliminate the use of pesticides entirely [ 39 ] ; organic pesticides are often used to complement other pest control strategies . Pengurangan dan penghapusan pestisida kimia yang digunakan adalah technologically menantang. [38] Sedikit organik peternakan mengatur mengeliminasi penggunaan pestisida seluruhnya [39]; pestisida organik yang sering digunakan untuk melengkapi lainnya strategi pengendalian hama.

Pesticide runoff is one of the most significant effects of pesticide use. Pestisida runoff adalah salah satu yang paling signifikan efek dari penggunaan pestisida. The USDA Natural Resources Conservation Service tracks the environmental risk posed by pesticide water contamination from farms, and its conclusion has been that "the Nation's pesticide policies during the last twenty six years have succeeded in reducing overall environmental risk, in spite of slight increases in area planted and weight of pesticides applied. Nevertheless, there are still areas of the country where there is no evidence of progress, and areas where risk levels for protection of drinking water, fish, algae and crustaceans remain high". [ 40 ] The USDA Konservasi Sumber Daya Alam Layanan melacak posed risiko lingkungan oleh pestisida kontaminasi air dari peternakan, dan telah kesimpulan bahwa "bangsa pestisida dari kebijakan selama dua puluh enam tahun terakhir telah berhasil mengurangi risiko lingkungan secara keseluruhan, walau sedikit peningkatan dalam bidang ditanam berat dan pestisida diterapkan. Namun demikian, masih ada wilayah di negara di mana tidak ada bukti kemajuan, dan daerah-daerah di mana tingkat risiko untuk perlindungan terhadap air minum, ikan, algae dan crustaceans tetap tinggi ". [40]

Pest resistant genetically modified crops have been proposed as an alternative to pesticide use, however concerns over the safety and the long term benefits of genetically modified food , result in the genetic modification being widely opposed in the organic farming movement. [ 9 ] Tahan hama tanaman genetically modified telah diusulkan sebagai alternatif untuk menggunakan pestisida, namun kekhawatiran atas keselamatan dan jangka panjang keunggulan genetically modified makanan, menyebabkan perubahan genetik yang sangat bertentangan dalam gerakan pertanian organik. [9]

[ edit ] Food quality and safety [Sunting] Makanan kualitas dan keselamatan

Organic food is widely believed by the lay public to be healthier than conventional food, [ 41 ] although the research is inconclusive. [ 41 ] Animals fed organic diets appear to have slightly better health and reproductive performance, but similar tests in humans have not been performed. Makanan organik secara luas diyakini oleh masyarakat yang akan meletakkan sehat daripada makanan konvensional, [41] meskipun penelitian yang tak meyakinkan. [41] Binatang makan organik diet tampaknya memiliki sedikit lebih baik dan kesehatan reproduksi kinerja, tetapi tes serupa pada manusia belum dilaksanakan. In some vegetables and cereals there is a lower concentration of protein, but it is of higher-quality. Dalam beberapa sayuran dan sereal ada konsentrasi rendah protein, tetapi berkualitas tinggi. Nutrients appear to be similar with the exception of a trend towards slightly higher vitamin C in organic food. [ 41 ] Gizi yang akan tampil serupa dengan pengecualian dari kecenderungan sedikit tinggi vitamin C dalam makanan organik. [41]

Only tentative conclusions can be drawn on the relative safety of organic food. Kesimpulan sementara hanya dapat diambil pada relatif keselamatan makanan organik. Organic produce is likely to have less agrochemical residues, but these residues are generally below the acceptable daily intake and their health impact is questionable. [ 42 ] Organic food also appears to have lower nitrate concentrations, but the health impact of nitrates is debated. Organik yang dihasilkan mungkin kurang agrochemical residu, tetapi residu ini biasanya di bawah asupan harian yang dapat diterima dan dampak kesehatan is questionable. [42] Organik makanan juga nampaknya telah menurunkan nitrat konsentrasi, tetapi kesehatan adalah dampak nitrates diperdebatkan. Both organic and conventional food are expected to have similar concentrations of persistent organic pollutants and heavy metals . Kedua makanan organik dan konvensional diharapkan memiliki konsentrasi yang sama tetap polusi organik dan logam berat. Data is limited on natural plant pesticides and their health effects, as well as the relative risks from bacterial pathogens. [ 42 ] Data terbatas pada tanaman pestisida alam dan efek kesehatan mereka, serta resiko relatif dari bakteri pathogens. [42]

Concerns have been raised that the higher expense of organic food (ranging from 45 to 200%) could limit the recommended consumption of 5 servings per day of vegetables and fruits, which are known to improve health and reduce cancer regardless of whether they are organic or conventional. [ 42 ] Kekhawatiran telah dikemukakan bahwa semakin tinggi biaya makanan organik (berkisar 45-200%) disarankan membatasi konsumsi 5 servings per hari dari sayuran dan buah-buahan, yang dikenal untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi kanker meskipun mereka organik atau konvensional. [42]

Two studies have found that children fed organic diets experienced significantly lower organophosphorus pesticide exposure than children fed conventional diets. [ 43 ] [ 44 ] Although the researchers did not collect health outcome data in this study, they concluded "it is intuitive to assume that children whose diets consist of organic food items would have a lower probability of neurologic health risks". Dua penelitian telah menemukan bahwa anak-anak makan organik diet mengalami organophosphorus pestisida secara signifikan lebih rendah daripada anak-anak makan eksposur konvensional diets. [43] [44] Walaupun para peneliti tidak mengumpulkan data dalam kesehatan hasil kajian ini, mereka menyimpulkan "ia intuitif untuk menganggap bahwa anak-anak diet yang terdiri dari makanan organik item akan memiliki kemungkinan lebih rendah dari risiko kesehatan neurologic ". A 2007 study found that consumption of organic milk is associated with a decrease in risk for eczema , although no comparable benefit was found for organic fruits, vegetables, or meat. [ 45 ] Sebuah studi 2007 menemukan bahwa konsumsi susu organik terkait dengan penurunan risiko untuk eksim, walaupun tidak ada keuntungan dibandingkan ditemukan organik untuk buah-buahan, sayuran, atau daging. [45]

Extensive scientific research is being carried out in Switzerland at over 200 farms to determine differences in the quality of organic food products compared to conventional in addition to other tests. Ekstensif penelitian ilmiah sedang dilaksanakan di Swiss di lebih dari 200 peternakan untuk menentukan perbedaan kualitas produk makanan organik dibandingkan dengan konvensional di samping tes lainnya. The FiBL Institute has been investigating the differences at over 200 farms. The Institute FiBL telah menyelidiki perbedaan di lebih dari 200 peternakan. It states that "organic products stand out as having higher levels of secondary plant compounds and vitamin C. In the case of milk and meat, the fatty acid profile is often better from a nutritional point of view. As far as carbohydrates and minerals, organic products are no different from conventional products. However, in regard to undesirables such as nitrate and pesticide residues, organic products have a clear advantage. [ 46 ] A £12m EU-funded investigation into the difference between organic and ordinary farming published in 2007 found that organic foods have more nutritional value. [ 47 ] A recent study found that organically grown produce has double the flavonoids , an important antioxidant. [ 48 ] . A 2007 study found that organically grown kiwifruit had more antioxidants than conventional kiwifruit. [ 49 ] Ia menyatakan bahwa "produk organik berdiri sebagai yang lebih tinggi dari kedua tanaman compounds dan vitamin C. Dalam kasus susu dan daging, profil asam lemak yang sering lebih baik dari sudut pandang gizi. Sejauh yang karbohidrat dan mineral, organik Produk ini tidak berbeda dengan produk konvensional. Namun, dalam hal undesirables seperti nitrat dan residu pestisida, produk-produk organik yang jelas memiliki keuntungan. [46] J £ 12m-Uni Eropa yang didanai penyelidikan menjadi perbedaan antara petani organik dan biasa yang diterbitkan pada tahun 2007 ditemukan makanan organik yang memiliki nilai gizi. [47] Sebuah studi menemukan bahwa produksi organik telah tumbuh dua kali flavonoids, yang penting Antioxidant. [48]. Sebuah studi 2007 menemukan bahwa organik tumbuh kiwifruit telah lebih dari antioksidan kiwifruit konvensional. [49]

[ edit ] Genetically modified organisms [Sunting] Genetically dimodifikasi organisme

A key characteristic of organic farming is rejection of genetically engineered products, including plants and animals. Karakteristik utama dari pertanian organik adalah penolakan dari genetically engineered produk, termasuk tanaman dan hewan. On October 19 , 1998 , participants at IFOAM's 12th Scientific Conference of IFOAM) issued the Mar del Plata Declaration , where more than 600 delegates from over 60 countries voted unanimously to exclude the use of genetically modified organisms in food production and agriculture. Pada 19 Oktober, 1998, para peserta di IFOAM's 12th Konferensi Ilmiah IFOAM) yang dikeluarkan Deklarasi Mar del Plata, di mana lebih dari 600 delegasi dari lebih 60 negara voted bulat untuk mengecualikan penggunaan genetically modified organisme dalam produksi pangan dan pertanian. From this point, it became widely recognized that GMOs are categorically excluded from organic farming. Dari titik ini, menjadi dikenal luas GMOs yang pasti akan dikeluarkan dari pertanian organik.

Although opposition to the use of any transgenic technologies in organic farming is strong, agricultural researchers Luis Herrera-Estrella and Ariel Alvarez-Morales continue to advocate integration of transgenic technologies into organic farming as the optimal means to sustainable agriculture, particularly in the developing world. [ 50 ] Similarly, some organic farmers question the rationale behind the ban on the use of genetically engineered seed because they see it a biological technology consistent with organic principles [ 51 ] Meskipun bertentangan dengan penggunaan teknologi transgenik apapun dalam pertanian organik yang kuat, peneliti pertanian Luis Herrera-Estrella dan Ariel Alvarez-Morales terus melakukan advokasi integrasi transgenik organik menjadi teknologi pertanian yang optimal sebagai alat untuk pembangunan pertanian, khususnya di negara-negara berkembang. [50] Demikian pula, beberapa petani organik mempertanyakan alasan di balik larangan terhadap penggunaan genetically engineered benih itu karena mereka melihat sebuah teknologi biologi konsisten dengan prinsip-prinsip organik [51]

Although GMOs are excluded from use in organic farming, there is concern that the pollen from genetically modified crops is increasingly contaminating organic and heirloom genetics making it difficult, if not impossible, to keep these genetics from entering the organic food supply. International trade restrictions limit the availability GMOs to certain countries. Meskipun GMOs dikecualikan dari digunakan dalam pertanian organik, ada kekhawatiran bahwa serbuk sari dari tanaman genetically modified semakin contaminating organik dan warisan genetika sehingga sulit, jika tidak mungkin, untuk menjaga ini genetika dari memasuki pasokan makanan organik. Perdagangan Internasional pembatasan batas ketersediaan GMOs ke negara tertentu.

The actual dangers that genetic modification could pose to the environment or, supposedly, individual health, are hotly contended. Bahaya yang sebenarnya modifikasi genetik yang dapat mengajukan ke lingkungan, atau diduga, kesehatan individu, adalah semangat contended. See GM food controversy . Lihat GM makanan kontroversi.

[ edit ] Soil conservation [Sunting] Tanah konservasi

In Dirt: The Erosion of Civilizations , geomorphologist David Montgomery outlines a coming crisis from soil erosion . Dalam Dirt: The Erosi dari peradaban, David Montgomery geomorphologist mencantumkan krisis yang datang dari tanah longsor. Agriculture relies on roughly one meter of topsoil, and that is being depleted ten times faster than it is being replaced. [ 52 ] No-till farming, which some claim depends upon pesticides, is regarded as one way to minimize erosion. Pertanian bergantung pada kira-kira satu meter dari tanah, dan yang sedang habis sepuluh kali lebih cepat dari yang sedang diganti. [52] No-sampai petani yang beberapa klaim tergantung pada pestisida, dianggap sebagai salah satu cara untuk meminimalkan erosi. However, a recent study by the USDA's Agricultural Research Service has found that manure applications in organic farming are better at building up the soil than no-till despite tillage. [ 53 ] [ 54 ] Namun, sebuah studi baru-baru ini oleh USDA's Agricultural Research Service telah menemukan bahwa aplikasi pupuk organik dalam pertanian yang lebih baik bangunan di atas tanah dari no-sampai meskipun tanah yg dikerjakan. [53] [54]

[ edit ] Climate change [Sunting] Perubahan iklim

In The Organic Answer to Climate Change , Anthony Meleca argues that organic agriculture — with its emphasis on closed nutrient cycles, biodiversity, and effective soil management — has the capacity to mitigate and even reverse the effects of climate change. [ 55 ] The Organik Terbaik untuk Perubahan Iklim, Anthony Meleca bahwa pertanian organik - dengan penekanan pada siklus ditutup gizi, keanekaragaman hayati, dan pengelolaan tanah efektif - memiliki kemampuan untuk mengurangi dan bahkan membalikkan efek dari perubahan iklim. [55]

According to the Rodale Institute, which has been comparing organic agricultural systems and conventional systems since 1981, organic agriculture also can be used to mitigate global warming by decreasing fossil fuel emissions and sequestering carbon in the soil. Menurut Rodale Institute, yang telah membandingkan sistem pertanian organik dan sistem konvensional sejak tahun 1981, pertanian organik juga dapat digunakan untuk mengurangi pemanasan global oleh penurunan bahan bakar fosil dan emisi karbon sequestering dalam tanah. The elimination of synthetic nitrogen in organic systems decreases fossil fuel consumption by 33 percent (LaSalle)and carbon sequestration takes CO2 out of the atmosphere by putting it in the soil in the form of organic matter which is often lost in conventionally managed soils. The elimination of sintetis nitrogen organik dalam sistem penurunan konsumsi bahan bakar fosil oleh 33 persen (LaSalle) dan karbon mengambil CO2 dari atmosfer oleh meletakkan di tanah dalam bentuk organik hal yang sering hilang di tanah dikelola konvensional. Carbon sequestration occurs at especially high levels in organic no-till managed soil according to the Rodale Institute. Karbon terutama terjadi di tingkat tinggi di organik-sampai tidak dikelola tanah menurut Rodale Institute.

[ edit ] Nutrient leaching [Sunting] gizi leaching

Excess nutrients in lakes, rivers, and groundwater can cause algal blooms , eutrophication , and subsequent dead zones . Kelebihan gizi di danau, sungai, dan tanah dapat menyebabkan algal mekar, eutrophication, dan kemudian mati zona. In addition, nitrates are harmful to aquatic organisms by themselves. Selain itu, nitrates akan merusak organisme air sendiri. The main contributor to this pollution is nitrate fertilizers whose use is expected to "double or almost triple by 2050". [ 56 ] Researchers at the United States National Academy of Sciences found that that organically fertilizing fields "significantly [reduces] harmful nitrate leaching" over conventionally fertilized fields: "annual nitrate leaching was 4.4-5.6 times higher in conventional plots than organic plots". [ 57 ] Utama penyumbang ini polusi nitrat adalah pupuk yang digunakan adalah diharapkan "double atau triple oleh hampir 2050". [56] Peneliti di Amerika Serikat National Academy of Sciences menemukan bahwa organik yang subur bidang "signifikan [mengurangi] berbahaya leaching nitrat" lebih konvensional dibuahi bidang: "tahunan leaching nitrat adalah 4,4-5,6 kali lebih tinggi di konvensional plots organik plots". [57]

Scientists believe that the large dead zone in the Gulf of Mexico is caused in large part by agricultural pollution: a combination of fertilizer runoff and livestock manure runoff. Para ilmuwan percaya bahwa besar zona mati di Teluk Meksiko yang disebabkan oleh sebagian besar di sektor pertanian polusi: kombinasi pupuk runoff ternak dan pupuk runoff. A study by the United States Geological Survey (USGS) found that over half of the nitrogen released into the Gulf comes from agriculture. Sebuah studi oleh Amerika Serikat Geological Survey (USGS) menemukan bahwa lebih dari setengah dari nitrogen dilepaskan ke Teluk berasal dari pertanian. The economic cost of this for fishermen may be large, as they must travel far from the coast to find fish. [ 58 ] Ekonomi biaya ini mungkin untuk nelayan besar, karena mereka harus melakukan perjalanan jauh dari pantai untuk mencari ikan. [58]

At the 2000 IFOAM Conference, researchers presented a study of nitrogen leaching into the Danube River . Pada 2000 IFOAM Konferensi, peneliti studi yang disajikan nitrogen leaching ke dalam Sungai Danube. They found that nitrogen runoff was substantially lower among organic farms and suggested that the external cost could be internalized by charging 1 euro per kg of nitrogen released. [ 59 ] Mereka menemukan bahwa nitrogen runoff adalah substansial lebih rendah di antara organik peternakan dan menyarankan agar biaya eksternal dapat internalized oleh pengisian 1 euro per kg nitrogen dilepaskan. [59]

A 2005 study found a strong link between agricultural runoff and algae blooms in California. [ 60 ] 2005 Sebuah studi menemukan hubungan kuat antara pertanian runoff dan algae mekar di California. [60]

[ edit ] Biodiversity [Sunting] Keanekaragaman Hayati

A wide range of organisms benefit from organic farming, but it is unclear whether organic methods confer greater benefits than integrated agri-environmental conventional programs. [ 61 ] Nearly all non-crop, naturally-occurring species observed in comparative farm land practice studies show a preference in organic farming both by population and richness. [ 62 ] [ 63 ] Spanning all associated species, there is an average of 30% more on organic farms versus conventional farming methods. [ 64 ] Birds, butterflies, soil microbes, beetles, earthworms, spiders, vegetation, and mammals are particularly affected. J berbagai organisme manfaat dari pertanian organik, tetapi tidak jelas apakah metode organik memberi manfaat lebih besar daripada terpadu AGRI-program lingkungan konvensional. [61] Hampir semua non-tanaman, terjadi secara alami-spesies diamati komparatif di lahan kering praktek studi menunjukkan preferensi dalam pertanian organik baik oleh penduduk dan kekayaan. [62] [63] mencakup semua spesies yang terkait, ada rata-rata lebih dari 30% pada peternakan organik dibandingkan metode pertanian konvensional. [64] Burung, butterflies, mikroba tanah, beetles, cacing tanah , spider, vegetasi, dan mamalia sangat terpengaruh. Organic crops use little or no herbicides and pesticides and thus biodiversity fitness and population density benefit. [ 63 ] Many weed species attract beneficial insects that improve soil qualities and forage on weed pests. [ 65 ] Soil-bound organisms often benefit because of increased bacteria populations due to natural fertilizer spread such as manure, while experiencing reduced intake of herbicides and pesticides commonly associated with conventional farming methods. [ 66 ] Increased biodiversity, especially from soil microbes such as mycorhizzae, have been proposed as an explanation for the high yields experienced by some organic plots, especially in light of the differences seen in a 21-year comparison of organic and control fields. [ 67 ] Tanaman organik menggunakan sedikit atau tidak ada herbicides dan pestisida hayati sehingga kebugaran kepadatan penduduk dan manfaat. [63] Banyak spesies weed menarik serangga yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah dan makanan ternak pada rumput hama. [65] Tanah-terikat organisme sering keuntungan karena peningkatan bakteri populasi karena menyebarkan pupuk alam seperti pupuk, sedangkan yang mengalami penurunan intake herbicides dan pestisida umumnya terkait dengan metode pertanian konvensional. [66] Peningkatan keanekaragaman hayati, khususnya dari tanah mikroba seperti mycorhizzae, telah diusulkan sebagai penjelasan atas hasil tinggi mengalami oleh beberapa organik plots, khususnya sehubungan dengan perbedaan dilihat dalam 21 tahun dibandingkan organik dan kontrol bidang. [67]

The level of biodiversity that can be yielded from organic farming provides a natural capital to humans. Tingkat keanekaragaman hayati yang dapat dihasilkan dari pertanian organik menyediakan modal alam ke manusia. Species found in most organic farms provides a means of agricultural sustainability by reducing amount of human input (eg fertilizers, pesticides) [ 68 ] . Spesies yang ditemukan di sebagian besar peternakan organik menyediakan sarana pertanian yang berkelanjutan dengan mengurangi jumlah input manusia (misalnya pupuk, pestisida) [68]. Farmers that produce with organic methods reduce risk of poor yields by promoting biodiversity. Petani organik yang dihasilkan dengan metode mengurangi risiko miskin hasil dengan mempromosikan keanekaragaman hayati. Common game birds such as the ring-necked pheasant and the northern bobwhite often reside in agriculture landscapes, and are a natural capital yielded from high demands of recreational hunting. Umum permainan burung seperti cincin berleher pegar dan Northern Bobwhite sering berada di lanskap pertanian, dan modal alam yang dihasilkan dari tingginya permintaan rekreasi berburu. Because bird species richness and population are typically higher on organic farm systems, promoting biodiversity can be seen as logical and economical. Karena spesies burung dan kekayaan penduduk biasanya lebih tinggi pada sistem organik peternakan, mempromosikan keanekaragaman hayati dapat dipandang sebagai logis dan ekonomis.

Biological research on soil and soil organisms has proven beneficial to the system of organic farming. Penelitian mengenai biologi tanah dan organisme tanah telah membuktikan bermanfaat ke sistem pertanian organik. Varieties of bacteria and fungi break down chemicals, plant matter and animal waste into productive soil nutrients. Jenis bakteri dan jamur merobohkan kimia, tanaman dan binatang masalah sampah ke dalam tanah produktif gizi. In turn, the producer benefits by healthier yields and more arable soil for future crops. [ 69 ] Furthermore, a 21-year study was conducted testing the effects of organic soil matter and its relationship to soil quality and yield. Sebaliknya, produsen manfaat oleh sehat dan menghasilkan lebih arable tanah untuk perkebunan. [69] Selain itu, yang 21-tahun studi ini dilakukan pengujian efek dari masalah tanah organik dan hubungan ke tanah dan kualitas hasil. Controls included actively managed soil with varying levels of manure, compared to a plot with no manure input. Kontrol termasuk tanah yang dikelola secara aktif dengan berbagai tingkat pupuk, dibandingkan dengan petak tanpa masukan pupuk. After the study commenced, there was significantly lower yields on the control plot when compared to the fields with manure. Setelah belajar dimulai, ada hasil yang signifikan lebih rendah pada kontrol plot bila dibandingkan dengan kolom dengan pupuk. The concluded reason was an increased soil microbe community in the manure fields, providing a healthier, more arable soil system. [ 67 ] Yang menyimpulkan Alasannya meningkatkan mikroba tanah masyarakat di bidang pupuk, memberikan sehat, lebih arable tanah sistem. [67]

[ edit ] Sales and marketing [Sunting] Penjualan dan pemasaran

Organic farmers report that marketing and distribution are difficult obstacles. Organik petani melaporkan bahwa pemasaran dan distribusi sulit kendala. Most of organic sales are concentrated in developed nations. Kebanyakan organik penjualan terkonsentrasi di negara-negara berkembang. These products are what economists call credence goods in that they rely on uncertain certification. Produk-produk ini adalah apa ekonom panggilan barang dalam kepercayaan bahwa mereka bergantung pada ketidakpastian sertifikasi. As food prices rise, organic products may experience falling demand. Sebagai kenaikan harga makanan, produk-produk organik mungkin mengalami jatuh permintaan. A 2008 survey by WSL Strategic Retail found that interest in organic products had dropped since 2006, and that 42% of Americans polled don't trust organic produce. A 2008 survey oleh WSL Strategic Retail menemukan bahwa dalam produk organik telah menurun sejak 2006, dan bahwa 42% of Americans polled tidak percaya produksi organik. and The Hartman Group reports that 69% of Americans claim to occasionally buy organic products, down from 73% in 2005. dan The Hartman Group melaporkan bahwa 69% dari Amerika kadang-kadang klaim untuk membeli produk organik, turun dari 73% pada 2005. The Hartman Group says that people may be substituting local produce for organic produce. [ 70 ] Hartman Group yang mengatakan bahwa orang-orang mungkin penggantian lokal untuk memproduksi produk organik. [70]

[ edit ] Distributors [Sunting] Distributor

In the United States, 75% of organic farms are smaller than 2.5 hectares and in California 2% of the farms account for over half of the sales ( Lotter 2003:4 ). Di Amerika Serikat, 75% dari peternakan organik yang lebih kecil dari 2,5 hektar di California dan 2% dari peternakan account selama lebih dari setengah dari penjualan (Lotter 2003:4). Groups of small farms join together in cooperatives such as Organic Valley, Inc. to market their goods more effectively. Kelompok kecil peternakan bergabung bersama dalam koperasi seperti Organik Valley, Inc ke pasar mereka secara lebih efektif.

Over the past twenty years, however, most of these cooperative distributors have merged or been bought out. Selama dua puluh tahun, namun hampir semua koperasi yang bergabung atau distributor yang membeli keluar. Rural sociologist Philip H. Howard has researched the structure and transformation of the organic industry in the United States. Pedesaan sosiolog Philip H. Howard telah penelitian struktur dan transformasi dari industri organik di Amerika Serikat. He claims that in 1982 there were 28 consumer cooperative distributors but as of 2007 there are only 3, and he has created a graphic displaying the consolidation. [ 71 ] His research shows that most of these small cooperatives have been absorbed into large multinational corporations such as General Mills , Heinz , ConAgra , Kellog , and assorted other brands. Dia menyatakan bahwa pada tahun 1982 terdapat 28 koperasi konsumen sebagai distributor tetapi tahun 2007 hanya ada 3, dan dia telah membuat grafik menampilkan konsolidasi. [71] His penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari program tersebut koperasi kecil telah diserap ke dalam perusahaan-perusahaan multinasional besar seperti sebagai General Mills, Heinz, ConAgra, Kellog, dan berbagai macam merek lain. This consolidation has raised concerns among consumers and journalists of potential fraud and degradation in standards. Konsolidasi ini telah menyuarakan keprihatinan di kalangan konsumen dan jurnalis potensi penipuan dan degradasi dalam standar. Most of these large corporations sell their organic products through subsidiaries, allowing them to keep their names off the labels. [ 72 ] Sebagian besar perusahaan-perusahaan besar menjual produk organik melalui anak perusahaan, yang memungkinkan mereka untuk menjaga nama mereka keluar dari label. [72]

[ edit ] Farmers' markets [Sunting] Petani 'pasar

Price premiums are important for the profitability of small organic farmers, and so many sell directly to consumers in farmers' markets. Harga premi yang penting bagi profitabilitas organik petani kecil, dan banyak menjual langsung ke konsumen di petani pasar. In the United States the number of farmers' markets has grown from 1,755 in 1994 to 4,385 in 2006. [ 73 ] Di Amerika Serikat jumlah petani pasar telah berkembang dari 1.755 pada tahun 1994 ke 4385 di tahun 2006. [73]

[ edit ] Capacity building [Sunting] kapasitas

Organic agriculture can contribute to meaningful socio-economic and ecologically sustainable development, especially in poorer countries [ 74 ] . Pertanian organik dapat memberikan kontribusi yang bermakna sosial-ekonomi dan ekologis pembangunan berkelanjutan, khususnya di negara-negara miskin [74]. On one hand, this is due to the application of organic principles, which means efficient management of local resources (eg local seed varieties, manure, etc.) and therefore cost-effectiveness. Di satu sisi, hal ini disebabkan oleh penerapan prinsip-prinsip organik, yang berarti efisien pengelolaan sumber daya lokal (misalnya varietas lokal bibit, pupuk, dll) dan karena itu efektivitas biaya. On the other hand, the market for organic products – at local and international level – has tremendous growth prospects and offers creative producers and exporters in the South excellent opportunities to improve their income and living conditions. Di lain pihak, pasar untuk produk organik - di tingkat lokal dan internasional - telah sangat prospek pertumbuhan dan menawarkan kreatif produsen dan eksportir di Selatan sangat baik peluang untuk meningkatkan pendapatan dan kondisi kehidupan.

Organic Agriculture is a very knowledge intensive production system. Pertanian Organik adalah pengetahuan yang sangat intensif sistem produksi. Therefore capacity building efforts play a central role in this regard. Oleh karena itu upaya peningkatan kapasitas memainkan peran sentral dalam hal ini. There are many efforts all around the world regarding the development of training material and the organization of training courses related to Organic Agriculture. Ada berbagai upaya di seluruh dunia berkaitan dengan pengembangan bahan pelatihan dan organisasi pelatihan yang berkaitan dengan Pertanian Organik. Big parts of existing knowledge is still scattered and not easy accessible. Sebagian besar pengetahuan yang ada masih tersebar dan tidak mudah diakses. Especially in Developing Countries this situation remains an important constraint for the growth of the organic sector. Terutama dalam situasi Membangun Negara ini masih merupakan kendala penting bagi perkembangan sektor organik.

For that reason, the International Federation of Organic Agriculture Movements created an Internet Training Platform whose objective is to become the global reference point for Organic Agriculture training through free access to high quality training materials and training programs on Organic Agriculture. Oleh karenanya, Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik yang membuat Pelatihan Internet Platform yang tujuannya adalah untuk menjadi referensi global untuk Pertanian Organik pelatihan gratis melalui akses ke bahan pelatihan berkualitas tinggi dan program pelatihan tentang Pertanian Organik. In November 2007, the Training Platform hosted more than 170 free manuals and 75 training opportunities. Pada bulan November 2007, Pelatihan Platform host lebih dari 170 gratis 75 manual dan kesempatan pelatihan.

[ edit ] Controversy [Sunting] Kontroversi

A number of critics contest the notion that organic agricultural systems are more friendly to the environment and more sustainable than high-yielding farming systems. Sejumlah kritik kontes bahwa sistem pertanian organik yang lebih ramah terhadap lingkungan dan berkelanjutan lebih tinggi daripada sistem pertanian penurut. Among these critics are Norman Borlaug , father of the " green revolution ," Nobel Peace Prize laureate, who asserts that organic farming practices can at most feed 4 billion people, after expanding cropland dramatically and destroying ecosystems in the process [ 75 ] , and Prof A. Trewavas . [ 76 ] Di antara kritikus ini adalah Norman Borlaug, ayah dari "revolusi hijau" hadiah Nobel Peace Prize, yang menegaskan bahwa praktek pertanian organik bisa makan paling banyak 4 miliar orang, setelah perluasan cropland dramatis dan merusak ekosistem dalam proses [75], dan Prof A. Trewavas. [76]

The debate has been summarized in an exchange between Trewavas and Lord P. Melchett, and published by a major supermarket , concerned about examining the issues. Perdebatan telah diringkas dalam pertukaran antara Trewavas P. Melchett dan Tuhan, dan diterbitkan oleh sebuah supermarket besar, peduli meneliti masalah.

One study from the Danish Environmental Protection Agency found that, area-for-area, organic farms of potatoes, sugar beet and seed grass produce as little as half the output of conventional farming. [ 77 ] Satu studi dari Badan Perlindungan Lingkungan Denmark menemukan bahwa, untuk daerah-daerah-, peternakan organik kentang, gula bit dan memproduksi bibit rumput sebagai sedikit setengah sebagai output dari pertanian konvensional. [77]

In 2008 a study from UN Environmental Programme concluded that organic methods greatly increase yields in Africa and [ 30 ] a review of over two hundred crop comparisons argued that organic farming could produce enough food per capita to sustain the current human population; the difference in yields between organic and non-organic methods were small, with non-organic methods resulting in slightly higher yields in developed areas and organic methods resulting in slightly higher yields in developing areas. [ 21 ] Dalam 2008 sebuah kajian dari Program Lingkungan Hidup PBB menyimpulkan bahwa metode organik sangat meningkatkan hasil di Afrika dan [30] review lebih dari dua ratus memotong perbandingan bahwa pertanian organik bisa menghasilkan cukup makanan per kapita untuk mempertahankan populasi manusia saat ini, perbedaan hasil antara organik dan non-organik metode yang kecil, dengan metode non-organik yang lebih sedikit hasil yang dikembangkan di wilayah organik dan metode yang sedikit lebih tinggi dalam hasil pengembangan daerah. [21]

That analysis has been severely criticised by Alex Avery , who contends that the review claimed many non-organic studies to be organic, misreported organic yields, made false comparisons between yields of organic and non-organic studies which were not comparable, counted high organic yields several times by citing different papers which referenced the same data, and gave equal weight to studies from sources which were not impartial and rigorous university studies [ 78 ] . Analisis yang telah sangat kritik oleh Alex Avery, yang contends tinjauan yang diklaim banyak studi non-organik menjadi organik, organik misreported hasil, membuat perbandingan antara palsu hasil organik dan non-organik studi yang tidak berimbang, dihitung tinggi hasil organik beberapa kali oleh Citing kertas yang berbeda referensi data yang sama, dan memberi bobot yang sama untuk studi dari sumber yang tidak adil dan teliti universitas studi [78].

Urs Niggli, director of the FiBL Institute contents that the wave of newspaper articles like 'Organic food exposed' or 'The hypocrisy of organic farmers' [ 79 ] are a part of a global campaign against organic farming that take their arguments mostly from the book 'The truth about organic farming', by Alex Avery of the Hudson Institute . [ 80 ] Urs Niggli, direktur Institute FiBL isi bahwa gelombang koran artikel seperti 'terkena makanan organik' atau 'The kemunafikan petani organik' [79] merupakan bagian dari kampanye global terhadap pertanian organik argumen bahwa mereka mengambil sebagian besar dari buku 'Kebenaran tentang pertanian organik', oleh Alex Avery dari Hudson Institute. [80]

In 1998, Dennis Avery of the Hudson Institute claimed the risk of E. Pada tahun 1998, Dennis Avery dari Hudson Institute diklaim risiko E. coli infection was eight times higher when eating organic food rather than non-organic food, using the Center for Disease Control (CDC) as a source. coli infeksi adalah delapan kali lebih tinggi apabila makan organik makanan daripada makanan non-organik, dengan menggunakan Pusat Disease Control (CDC) sebagai sumber. When the CDC was contacted, it stated that there was no evidence for the claim. [ 80 ] [ 81 ] The New York Times commented on Avery's attacks: "The attack on organic food by a well-financed research organization suggests that, though organic food accounts for only 1 percent of food sales in the United States, the conventional food industry is worried." [ 82 ] Ketika CDC yang dihubungi, ia mengatakan bahwa tidak ada bukti untuk klaim. [80] [81] The New York Times berkomentar pada Avery dari serangan: "Serangan pada makanan organik yang baik oleh dibiayai organisasi penelitian menunjukkan bahwa, meskipun organik makanan hanya menyumbang 1 persen dari penjualan makanan di Amerika Serikat, yang konvensional adalah khawatir industri makanan. "[82]

Organic agriculture can reduce the level of negative externalities from (conventional) agriculture. Pertanian organik dapat mengurangi tingkat eksternalitas negatif dari (konvensional) pertanian. Whether this is seen as private or public benefits depends upon the initial specification of property rights. [ 83 ] However, it is clear that agriculture has been undervalued and underestimated as a means to combat global climate change . Apakah ini dianggap sebagai pribadi atau masyarakat tergantung pada manfaat awal spesifikasi hak milik. [83] Namun demikian, jelas bahwa pertanian telah undervalued dan underestimated sebagai sarana global untuk memerangi perubahan iklim. Soil carbon data recorded by The Rodale Institute show that regenerative organic agricultural practices are among the most effective strategies for mitigating CO2 emissions. [ 84 ] Karbon tanah data direkam oleh The Rodale Institute menunjukkan bahwa praktek pertanian organik yg membarui antara strategi yang paling efektif untuk mitigating emisi CO2. [84]

ARTIKEL 3